Menpora: Papua Siap Menjadi Tuan Rumah PON 2020

JAYAPURA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengunjungi Jayapura, Papua, untuk meninjau persiapan penyelenggaraan PON XX 2020, Kamis (13/2/2020).

Zainudin yang sebelumya telah ke Merauke, melihat beberapa venue/tempat pertandingan yang masih dalam proses pengerjaan.

Baca juga: Warga Asmat, Papua, Kini Dapat Nikmati Siaran RRI

Arena tersebut akan bisa diselesaikan sebelum Oktober 2020 atau sebelum jadwal pembukaan PON XX 2020.

"Melihat dari persiapan beberapa bulan ini dan kita masih tersisa waktu beberapa bulan ke depan, saya ingin menyampaikan bahwa secara keseluruhan, Papua siap menjadi tuan rumah PON 2020," ujar Zainudin saat meninjau Stadion Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura.

Zainudin memastikan, tiga arena baru yang akan mulai dibangun setelah keluarnya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2020, juga bisa selesai sebelum Oktober 2020.

Baca juga: Tim Evakuasi Korban Heli MI-17 Berhasil Mendarat di Pegunungan Mandala

Untuk itu, Zainudin meminta semua pihak untuk tidak meragukan kesiapan Papua sebagai tuan rumah PON 2020.

"Jangan ada keraguan, jangan ada pertanyaan-pertanyaan lagi tentang persiapan Papua, kita sudah saksikan langsung, semua unsur sudah bertekad menyukseskan Papua sebagai tuan rumah PON 2020," kata Zainudin.

Menpora juga memastikan pembangunan venue di Kabupaten Merauke berjalan sesuai target.

Sedangkan, menurut Zainudin, venue di Mimika sudah siap digunakan.

"Kami datang sejak Selasa, kami meninjau persiapan PON XX 2020 di Papua, baik persiapan tempat pertandingan maupun akomodasi atlet dan official," tutur Zainudin.

Baca juga: Lima Venue PON 2020 di Papua Diyakini Rampung Lebih Cepat

Zainudin didampingi oleh Ketua Umum KONI Marciano Norman, Sekretaris Daerah Papua TEA Hery Dosinaen, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw dan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab.

Sebelumnya, Wakil Menteri PUPR Jhon Wempi Wetipo sudah memastikan bahwa proses pembangunan venue PON 2020 di Jayapura berjalan lebih cepat dibanding target yang diberikan.

"Ini lebih cepat selesai, dua bulan rampungnya dari target yang sesuai kontrak yakni rampung di bulan Juli. Tapi kemungkinan akan selesai di bulan Mei," kata Wetipo.