Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta 15 Mahasiswa Unesa Terisolasi di Wuhan, dari Makan Mi Instan di Asrama hingga Rencana Pemulangan

Kompas.com - 28/01/2020, 07:00 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 12 mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) terjebak di Wuhan, Provinsi Hubei, China Tengah.

Mereka terisolasi tidak bisa keluar asrama, karena ancaman virus corona.

Keberadaan mereka di negara tersebut sedang menjalani program beasiswa bahasa Mandarin di Central China Normal University (CCNU).

Meski kondisi mereka dipastikan sehat, namun cadangan logistiknya dikabarkan mulai menipis.

Menyikapi kondisi itu, Gubernur Jawa Timur dan pihak Unesa terus melakukan pemantauan. Termasuk merencanakan untuk melakukan pemulangan.

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Terisolasi di asrama dan makan mi instan

Ilustrasi mi instan.Shutterstock Ilustrasi mi instan.

Merebaknya virus corona yang terjadi di China menjadi perhatian pihak Unesa.

Sebab, saat ini terdapat 12 mahasiswa Unesa yang yang sedang menjalani program beasiswa bahasa Mandarin di Central China Normal University (CCNU), Wuhan, Provinsi Hubei, China Tengah.

"Sembilan mahasiswa penerima beasiswa dari Pusat Bahasa Mandarin Unesa dan tiga mahasiswa penerima beasiswa dari pemerintah China," ujar Rektor Unesa Nurhasan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/1/2020).

Meski kondisi ke-12 mahasiswa itu dinyatakan sehat, namun mereka terisolasi di asramanya agar tidak terpapar virus corona.

"Mereka alhamdulillah masih sehat. Sampai saat ini belum diperbolehkan keluar dari asrama. Makannya mi instan," tuturnya.

Baca juga: 12 Mahasiswa Terisolasi di Wuhan, Unesa Kirim Bantuan Biaya Hidup

2. Unesa kirim bantuan biaya

ilustrasi uang dalam amplop.Thinkstock ilustrasi uang dalam amplop.

Saat melakukan komunikasi dengan para mahasiswanya yang terisolasi di Wuhan, Nurhasan mengatakan ada yang mengeluhkan cadangan logistiknya mulai menipis.

Keluhan yang disampaikan itu dianggap wajar, sebab sejak virus tersebut merebak di Wuhan, dikabarkan harga sejumlah komoditas makanan melonjak drastis.

Menyikapi kondisi itu, pihak Unesa langsung mengirimkan bantuan dana kepada mahasiswa tersebut.

"Saya minta pagi tadi untuk kirim rekening dan hari ini kami transfer uang. Kami sampaikan agar mereka jangan sampai mengurangi porsi makan. Karena kalau kondisi mereka tidak sehat, maka kekebalan tubuh mereka berkurang dan mudah terkena virus," ucapnya, seperti dilansir dari Surya.co.id, Senin (27/1/2020).

Baca juga: Terisolasi di Asrama, 12 Mahasiswa Unesa di Wuhan Makan Mi Instan

3. Siapkan formulasi kepulangan

Ilustrasi: Sejumlah maskapai nasional terparkir di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan Kalimantan TimurKOMPAS.com/ Bambang P. Jatmiko Ilustrasi: Sejumlah maskapai nasional terparkir di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan Kalimantan Timur

Tidak hanya mengirimkan bantuan dana, pihak Unesa juga membuka opsi pemulangan terhadap mahasiswanya yang ada di Wuhan, China.

Rektor Unesa, Nurhasan mengatakan, untuk menyikapi kondisi mahasiswanya yang saat ini terisolasi di Wuhan, pihak Unesa langsung menggelar rapat terbatas.

Hal itu dimaksudkan untuk menyiapkan formulasi kepulangan mahasiswa secara aman.

"Jangan sampai proses pemulangan justru berdampak mereka tertular. Karena penularan virus corona masih dalam kajian," ujarnya seperti dilansir dari SURYA.co.id, Senin (27/1/2020).

Terkait opsi pemulangan itu, kemungkinan belum bisa dilakukan dalam waktu dekat.

Mengingat Pemerintah China belum memberikan izin bagi warga yang saat ini tinggal di Wuhan untuk keluar. Hal itu untuk mencegah merebaknya virus corona.

"Mereka masih berada di asrama kampus, karena tempat itu yang dianggap paling aman dan steril," tambahnya.

Baca juga: Pernah Hadapi Flu Burung, Ini Kesiapsiagaan untuk Hadapi Virus Corona

4. Tingkatkan koordinasi dengan KBRI

Untuk memastikan kondisi mahasiswanya di Wuhan, pihak Unesa terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri.

Tidak hanya Unesa, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga telah melakukan koordinasi dengan KBRI di Beijing.

Termasuk berkonsultasi dengan Konsulat Jenderal (Konjen) RRT yang ada di Surabaya, untuk membantu melakukan pemantauan kepada mahasiswa agar tidak terpapar virus corona.

"Pemprov Jatim akan melakukan yang terbaik. Karena mereka adalah anak-anak Jatim dan ini menjadi perhatian kita. Termasuk di antaranya mengupayakan opsi pemulangan jika itu merupakan langkah terbaik," imbuh Khofifah.

Baca juga: Jokowi Akui Kesulitan Kirim Logistik ke WNI di Wuhan

Penulis : Ghinan Salman, Achmad Faizal | Editor : Robertus Belarminus, Setyo Puji, Dony Aprian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com