Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surabaya Punya Museum Pendidikan, Guru Merasa Profesinya Dihargai

Kompas.com - 26/11/2019, 12:38 WIB
Ghinan Salman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah meresmikan Museum Pendidikan Surabaya bertepatan pada peringatan Hari Guru Nasional, Senin (25/11/2019) kemarin.

Kepala SMP Negeri 31 Surabaya Ratih Retnohartati mengatakan, Museum Pendidikan Surabaya adalah simbol apresiasi yang ditunjukkan Risma kepada para guru di Kota Pahlawan.

Ia pun menilai bahwa Risma merupakan sosok pemimpin yang sangat menghargai profesi guru.

"Alhamdulillah ini merupakan suatu kejutan besar bagi kami. Kami terharu ini suatu hadiah yang luar biasa. Perhatian ibu wali kota kepada kami besar sekali dan tak terlupakan," kata Ratih, Selasa (26/11/2019).

Ia menyampaikan, sudah melihat seluruh isi ruangan di Museum Pendidikan yang berada di Jalan Genteng Kali, Surabaya, Jawa Timur, itu.

Baca juga: Pemkot Surabaya Gandeng Kolektor Isi Koleksi Benda Bersejarah di Museum Pendidikan

Menurutnya, berbagai benda bersejarah di museum itu mengingatkan dirinya akan masa lalu, terutama saat menempuh sekolah dasar pada tahun 1969 di daerah asalnya, di Kabupaten Kediri.

"Kami tadi melihat ke dalam bersama para guru, terkenang masa lalu. Untuk anak-anak, museum ini juga akan sangat penting sekali," tutur dia.

Saat masih sekolah dulu, ia masih menggunakan sabak, bangku, dan buku-buku yang sama, seperti yang ada di Museum Pendidikan Surabaya.

"Saya jadi terharu, karena museum ini bagi kami mengingatkan masa kecil," ujar dia.

Guru Bahasa Jawa yang sudah mengajar selama 29 tahun itu berharap, di momen peringatan Hari Guru Nasioal ini, guru-guru di seluruh Tanah Air mendapatkan kesejahteraan.

Untuk di Surabaya sendiri, ia mengaku sudah tidak merasakan kesusahan seperti yang ia alami di masa lalu sebagai guru.

"Untuk para guru, mudah-mudahan semuanya sejahtera lahir batin. Kemudian, anak-anaknya sukses dan ini suatu kebanggaan bagi guru apabila melihat putra putrinya itu sukses," ucap dia.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, bangunan tua itu juga dijadikan Rumah Bahasa dan Rumah Matematika.

Ada beberapa ruangan yang sengaja dikosongkan untuk kegiatan belajar siswa di luar sekolah.

Ia berharap para guru dan siswa bisa memanfaatkan Museum Pendidikan itu untuk belajar, berinteraksi, dan berdiskusi.

"Selain untuk museum, di sini ada ruang untuk diskusi. Silakan kepala sekolah kalau mau digunakan, ini gratis. Ada beberapa ruangan memang dikosongkan untuk acara kegiatan yang mendukung pendidikan," ujar Risma, Senin.

Risma menyampaikan bahwa guru memiliki peran untuk memberikan pendidikan berkualitas terhadap peserta didik.

Saat ini, tugas dan tantangan guru semakin berat lantaran anak-anak Surabaya tidak hanya bersaing dengan anak-anak daerah lain.

"Tantangan guru dan kami dari pemerintah itu sangat berat, karena tahun 2020 kita semua tahu bahwa WTO (World Trade Organization) sudah berjalan," kata Risma.

"Anak-anak kita sudah tidak bersaing, misalnya, dengan anak Jakarta atau Semarang, anak-anak Surabaya akan bersaing dengan anak-anak di seluruh dunia," tutur Risma.

Baca juga: Museum Pendidikan Surabaya, Cara Risma Kenalkan Sejarah Pendidikan Masa Lampau

Untuk itu, para guru diminta untuk terus menjaga kualitas dan mutu pendidikan di sekolah. Anak-anak di Surabaya, sambung Risma, harus mampu bersaing dengan anak-anak di seluruh dunia.

"Karena itu kita harus persiapkan dengan betul supaya anak-anak tidak jadi penonton di kota atau di negara ini," ujar Risma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com