CILACAP, KOMPAS.com - Manajemen PT Sumber Segara Primadaya (S2P) selaku pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengklaim persoalan pengelolaan limbah bahan bahaya beracun (B3) telah tertangani.
Hal itu disampaikan General Manager Unit 1 dan 2 PLTU Cilacap Sugeng, seusai menemui warga yang menggelar aksi unjuk rasa di depan PLTU, Kamis (14/11/2019).
Menurut Sugeng ,saat ini tidak ada lagi limbah sisa pembakaran batubara yang disimpan di tempat penampungan atau ash yard.
Limbah dikirim ke pabrik semen untuk bahan campuran pembuatan semen.
"Sudah dikosongin, sudah kosong. Limbah dari tempat penampungan sementara dikirim langsung ke pabrik semen. (Persoalan debu) saya kira sudah selesai, semua ke sana untuk campuran semen," kata Sugeng.
Baca juga: Ratusan Warga Cilacap Unjuk Rasa Terkait Pencemaran Udara PLTU
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Karangkandri Cilacap segera memperbaiki manajemen pengelolaan limbah.
Hal itu disampaikan Ganjar saat meninjau PLTU Cilacap, Kamis (24/10/2019).
Pada kesempatan itu, Ganjar mengecek tempat pembuangan limbah dan penyimpanan batubara yang diprotes warga.
Pemindahan tempat penampungan limbah juga muncul dalam tuntutan warga yang menggelar aksi unjuk rasa, Kamis ini.
Pasalnya, letak tempat penampungan tersebut hanya berjarak sekitar 50 meter dari permukiman warga.
Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan Berubah Radikal Dalam Waktu 6 Bulan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.