Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Dubes Korea Ikut Bersih-bersih Pantai Cirebon dari Sampah Plastik

Kompas.com - 03/09/2019, 18:21 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia bersama Duta Besar Republik Korea melakukan aksi bersih sampah plastik di pesisir pantai laut Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (3/9/2019).

Kegiatan bertajuk "Cirebon Coastal Cleanup Champaign" atau kampanye aksi bersih pantai ini dihadiri oleh berbagai pihak.

Beberapa di antaranya adalah Kementerian Koordinator Kemaritiman, Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia, Rektor Institut Teknik Bandung (ITB) Cirebon, wali kota, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Cirebon, mahasiswa, pelajar, dan juga banyak pihak lainnya.

Seluruh peserta yang hadir melakukan aksi pembersihan pantai. Mereka memungut dan memasukkan berbagai macam sampah plastik ke karung.

Baca juga: Bupati Tawarkan Kabupaten Cirebon Jadi Ibu Kota Baru Jawa Barat

 

Sampah-sampah tersebut kemudian dikumpulkan untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Kurang dari 60 menit, sampah plastik terkumpul sebanyak 908.48 kilogram.

Plt Sekretaris Kemenko Bidang Kemaritiman, Agung Kuswandono, menyampaikan, kegiatan gerakan bersih sampah plastik di Pantai Cirebon ini merupakan bagian dari peringatan satu tahun berdirinya Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) di Cirebon, yang diresmikan 14 September 2018 lalu di ITB Cirebon, Watubelah.

Lembaga MTCRC ini merupakan kerja sama antara ITB dengan Republik Korea dalam bidang penelitian.

“Tujuannya adalah untuk penelitian Oceanography karena Indonesia merupakan Negara maritim, negara kepulauan terbesar di dunia,” kata Agung usai kegiatan di pesisir pantai, Selasa (3/9/2019).

Meski kegiatan utamanya adalah memperingati satu tahun berdirinya MTCRC, Agung akan terus menyelipkan aksi bersih pantai pada peringatan berikutnya.

Agung mengemukakan, Indonesia mendapatkan predikat negara penghasil sampah plastik tertinggi nomor 2 di dunia.

Upaya pembersihan, kata Agung, harus dilakukan secara serius dan tidak sambil lalu. Ini memerlukan upaya yang tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, melainkan seluruh elemen masyarakat.

“Kotor banget pokoknya. Semua pantai, dan bukan hanya pantai lautnya juga. Jadi kalau musim angin barat atau angin timur, tahu-tahu, tiba-tiba dari dalam laut keluar sampah-sampah plastik itu. Kemudian kebawa ke pantai seperti yang kita lihat di pinggir-pinggir ini,” kata Agung.

Dubes Korea ikut kerja bakti

Duta Besar Korea untuk Indonesia, Kim Chang Beom menyampaikan, sangat senang dapat berpartisipasi dalam aksi bersih pantai.

Dia juga akan terus mendukung kerja sama yang dilakukan Pemerintah Indonesia dengan Republik Korea.

Menurut Kim, sampah bukan hanya menjadi masalah Indonesia tetapi juga seluruh penduduk bumi. Alasan ini yang menguatkan dirinya untuk terus turun tangan dalam setiap gerakan dan kampanye bersih pantai.

“Limbah laut bukan hanya tantangan satu negara saja, tetapi tantangan kita sebagai warga bumi. Kami akan terus mendukung ocean cleanup campaign. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian dari acara Tour Teko Nang Jawa,” kata Kim.

Tour Teko Nang Jawa merupakan proyek diplomasi publik Kedutaan Besar Republik Korea dangan 1.000 kilometer perjalanan darat dari Jakarta hingga Surabaya dengan misi promosi kebudayaan Korea.

Tour Teko Nang Jawa akan berlangsung di lima kota, yakni Jakarta, Cirebon, Brebes, Solo dan Surabaya.

Profesor Kadarsah Suryadi, rektor ITB Cirebon, mengatakan, MTCRC yang merupakan hasil kerja sama dengan Korea, menjadi pusat penelitian berbagai macam studi oceanograpi.

Dengan ini, ITB dapat memantau dan mengkaji situasi dan kondisi laut Cirebon.

“Kita juga melakukan suatu program-program, semisal kampanye anti-plastik, beberapa hari lalu ada pelatihan kepada anak muda Cirebon di Watubelah. Intinya, bagaimana kita membersihkan plastik, mengolah kembali plastik, menjadi bahan-bahan recycling,” kata Profesor Kadarsah.

Baca juga: Reaktivasi Jalur KA Bandung-Cirebon, Pemkab Sumedang Siap Kolaborasi dengan Pemprov Jabar

Plastik, menurut Kadarsah, tidak seharusnya menjadi sampah, tetapi juga bisa menjadi barokah.

Sampah plastik harus menjadi barang-barang yang dapat digunakan dan dimanfaatkan kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com