Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Detik-detik Pembunuhan Satu Keluarga yang Kerangkanya Ditemukan di Kebun di Banyumas

Kompas.com - 27/08/2019, 16:03 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Dua tersangka menghabisi nyawa saudaranya yang kerangkanya ditemukan di kebun milik Misem, warga Karanggandul, Kecamatan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah secara brutal pada siang bolong.

Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan, pembunuhan dilakukan oleh Irvan Firmansyah alias Irvan (32) dan Achmad Saputra alias Putra (27) di rumah Misem yang bersebelahan dengan rumah tersangka, 9 Oktober 2014 silam.

Pembunuhan dilakukan atas sepengetahuan ibunya, Saminah alias Minah (53) dan kakaknya, Sania Roulitas alias Sania (37).

"Minah membawa ibunya Misem ke rumahnya, dengan alasan mau dirawat karena kondisinya saat itu sedang kurang sehat," kata Bambang saat ungkap kasus di Mapolres Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (27/8/2019).

Baca juga: Temuan 4 Kerangka Manusia, Korban Dibunuh dengan Tabung Gas dan Besi

Selama ini, Misem tinggal bersama Supratno alias Ratno (51), Sugiono alias Yono (46) dan Heri Sutiawan alias Heri (41), dan anak dari Ratno yaitu Vivin Dwi Loveana alias Vivin (22).

Sedangkan para tersangka tinggal bersebelahan.

"Irfan dan Putra kemudian masuk ke rumah neneknya, di situ menemui korban pertama yaitu Yono sedang mandi. Setelah selesai mandi, leher dan kepala bagian belakang korban dipukul dengan besi oleh Irvan dan Putra memukul dengan tabung gas," jelas Bambang.

Setelah dipastikan tewas, korban dibawa ke sebuah kamar.

Tak berselang lama, korban lainnya Ratno pulang dari kerja. Kedua tersangka lantas menghabisi Ratno dengan cara yang sama.

Korban ketiga, Heri, kata Kapolres, yang datang beberapa saat setelah pembunuhan pertama dan kedua juga dibunuh dengan cara yang sama.

"Tersangka sempat mengirim pesan kepada Vivin yang waktu itu masih kuliah menggunakan HP milik bapaknya Ratno agar jangan pulang, namun Vivin keburu pulang. Vivin akhirnya dibunuh oleh tersangka," ujar Bambang.

Baca juga: Geger Temuan 4 Kerangka Manusia di Banyumas, Ibu dan 3 Anaknya Jadi Tersangka

Seperti diberitakan, warga digegerkan dengan penemuan empat kerangka yang terpendam di bekas kubangan lumpur belakang rumah Misem, Sabtu (24/8/2019) petang.

Warga menduga keempat kerangka tersebut merupakan tiga anak Misem, yaitu Ratno (51), Yono (46) dan Heri (41) serta anak Vivin (22) anak dari Ratno.

Keempatnya sebelumnya "menghilang" dari rumah sejak empat atau lima tahun yang lalu.

Kasus pembunuhan ini dilatarbelakangi persoalan harta. Kedua keluarga sering terlibat percekcokan terkait penggunaan harta Misem, orang tua dari dua keluarga ini.

Baca juga: Ini Alasan Ibu dan 3 Anaknya Bunuh Satu Keluarga yang Kerangkanya Ditemukan di Kebun Warga Banyumas

Seperti diberitakan, warga setempat digegerkan dengan temuan empat kerangka manusia di kebun belakang rumah Misem, Sabtu (24/8/2019) petang.

Keempat kerangka tersebut diduga merupakan satu keluarga, yakni kakak beradik Ratno, Yono (50), Heri (40) dan Pipin, anak dari Ratno.

Mereka diketahui telah "menghilang" dari rumah orang tuanya, Misem sejak empat atau lima tahun yang lalu.

Marhadi (34), warga setempat mengatakan, selama ini warga mengetahui keempat orang tersebut merantau ke luar kota. Namun hingga kini mereka tidak pernah kembali ke rumah.

"Keempat orang itu kata keluarganya merantau ke luar kota sejak sekitar lima tahun yang lalu. Warga tahunya mereka merantau," kata Marhadi di sekitar lokasi kejadian, Minggu (25/8/2019).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com