Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Tanggap Darurat Gempa Maluku Utara Berakhir

Kompas.com - 28/07/2019, 20:16 WIB
Yamin Abdul Hasan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TERNATE, KOMPAS.com - Masa tanggap darurat gempa bumi di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, berakhir Minggu (28/07/2019).

Tanggap darurat atas gempa bumi bermagnitudo 7,2 yang mengguncang Maluku Utara pada 14 Juli 2019 itu berlangsung selama 14 hari.

“Iya, untuk tanggap darurat berakhir hari ini,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Halmahera Selatan Helmi Botutihe ketika dihubungi Kompas.com, Minggu.

Baca juga: 16 Kali Gempa Bumi Terjadi di Pulau Seram, Maluku

Meski demikian, penyaluran bantuan logistik masih akan terus dilakukan.

Saat ini, warga yang terkena dampak gempa bumi yang masih tinggal di tenda pengungsian berjumlah 26.051 jiwa.

Warga yang masih bertahan di lokasi pengungsian, rata-rata warga yang rumahnya mengalami rusak berat.

Sementara, warga yang rumahnya tidak mengalami kerusakan, ataupun rusak ringan diimbau untuk kembali ke rumah.

“Penyaluran logistik khususnya warga yang rumahnya rusak berat. Sedangkan, bagi yang rumahnya tidak rusak, sudah kembali ke rumah masing-masing, meskipun gempa susulan masih ada tapi berangsur angsur sudah kecil,” kata Helmi.

Setelah masa tanggap darurat ini berakhir, tindak lanjut berikutnya dilakukan dalam masa transisi, yakni rehabilitasi dan rekonstruksi.

Menurut Helmi, Pemda Halmahera Selatan mengusulkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk pembangunan rumah hunian sementara bagi warga yang rumahnya rusak berat akibat gempa.

Rumah hunian sementara yang akan dibangun yaitu 1.101 unit yang tersebar di 38 titik (sebelumnya 41 desa).

“Hunian sementara kami perkirakan 20 sampai 30 hari ke depan, dan selesai sekitar dua hingga tiga bulan ke depan,” kata Helmi.

Selain pembangunan rumah hunian sementara, pemerintah daerah juga akan mengupayakan untuk pemberian biaya untuk meringankan hidup mereka.

Namun, hal ini masih akan dibahas kembali termasuk besarannya jika disetujui.

“Kami upayakan berikan jaminan hidup bagi mereka yang besarannya masih kami bicarakan,” kata Helmi.

Baca juga: Gempa Maluku Utara, Kesulitan Mulai dari Tenaga Medis hingga Makanan Siap Saji

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com