Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senangnya Warga Kampung Mandiri Jaya Papua, Punya Jembatan Setelah Menunggu 12 Tahun

Kompas.com - 15/07/2019, 14:56 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Penduduk Kampung Mandiri Jaya, Distrik Wania, Mimika, Papua, merasa senang dengan kehadiran Tentara Nasional Indonesia (TNI) di kampung mereka.

Selama ini, penduduk kampung yang mayoritas petani ini harus berjalan kaki dari kebun di belakang kampung ke depan kampung, sambil memikul hasil pertanian. Masyarakat harus berjalan kaki dengan menempuh jarak cukup jauh untuk mencari ojek ke pasar, demi menjual hasil kebun mereka.

Namun, mulai 8 Agustus 2019, jalan menuju kebun sudah bisa dilalui kendaraan bermotor. Hal itu akan terwujud setelah pembangunan dua jembatan beton di RT 08 terlaksana.

Pembangunan dua jembatan ini merupakan salah satu program fisik dari TNI Manunggal Membangung Desa (TMMD) ke-105 di wilayah teritorial Kodim 1710/Mimika.

Selain jembatan beton, jalan yang masih berlumpur juga akan ditimbun sehingga kendaraan roda dua dan empat dapat melalui jalan tersebut.

Baca juga: Ada Kampung Anti-miras di Mimika, yang Mabuk Diusir Keluar

Demiana Wea mengaku senang dengan dibangunnya jembatan beton oleh TNI. Sebab, selama ini jalan menuju rumah dan kebunnya hanya terbuat dari delapan batang pohon, sehingga kendaraan tidak dapat sampai ke sana.

Dengan dibangunnya jebatan beton ini, dia tidak perlu memikul jauh-jauh hasil perkebunannya hingga ke depan kampung, yang berjarak lebih kurang 2 kilometer.

Selain itu, dia juga tidak perlu memikul air galon jauh-jauh, karena ojek yang ditumpangi bisa sampai ke depan rumah nantinya.

"Saya senang sekali Bapak tentara mau bikin jembatan batu (beton) karena ojek nanti sudah bisa sampai depan rumah dan kebun," kata Demiana, saat ditemui, Minggu (14/7/2019).

Baca juga: Radio Komunitas dalam TMMD, Tampung Curhat Warga hingga Perangi Hoaks

Pinus Wea juga mengungkapkan kebahagiannya dengan rencana pembangunan jembatan.

Dia mengaku, baru kali ini ada pembangunan masuk di kampungnya sejak kampung ini dibuka warga secara swadaya pada 2007.

"Terima kasih buat Bapak tentara mau buatkan jembatan," tuturnya.

Dalam program TMMD ini, akan dibangun dua jembatan beton berukuran panjang 7,5 meter dengan lebar 8 meter, dan ukuran panjang 3,5 meter dengan lebar 8 meter.

Selain itu, akan dilakukan penimbunan jalan sepanjang satu kilometer di antara dua jembatan itu. Sebab jalan tersebut saat ini masih berlumpur.

Untuk sementara, akan dibuatkan jembatan darurat dari kayu agar warga bisa melewatinya.

Dalam program TMMD ini, juga dibangun tiga MCK, dan tiga sumur bor. Selain itu, berbagai penyuluhan pun diberikan kepada warga.

Beberapa di antarnya penyuluhan pertanian, peternakan, KB, bahaya norkoba, dan HIV/Aids.

Komandan Kodim 1710/ Mimika Letkol Pio L Nainggolan selaku Komandan Satgas TMMD mengatakan, Kampung Mandiri Jaya dipilih sebagai lokasi TMMD karena mayoritas penduduknya orang asli Papua asal pegunungan Papua, yang belum sepenuhnya tersentuh pembangunan.

Penduduk kampung ini dikenal juga sebagai kampung yang mandiri. Mengingat, awal kehadiran kampung ini warga secara swadaya membangun akses jalan dengan modal Rp35 juta dari hasil patungan.

Selain itu, kampung ini juga secara tegas menolak kehadiran miras, sehingga dapat dijadikan percontohan untuk kampung lainnya.

Kampung Mandiri Jaya memiliki luas 3 kilometer persegi dengan 11 RT dan sebanyak 350 kepala keluarga. Saat ini, jumlah penduduk sebanyak 944 jiwa, terdiri dari laki-laki 514 orang dan perempuan 430 orang.

Pada umumnya, warga di kampung ini berprofesi sebagai petani. Rumah mereka 95 persen terbuat dari papan kayu.

Penduduk kampung ini merupakan pindahan dari Kampung Kwamki Lama yang kini disebut Distrik Kwamki Narama, pada 2006 - 2007.

Warga memilih mengungsi lantaran pada tahun itu wilayah Kwamki Lama sering terjadi perang suku akibat suatu tindak kriminal yang berawal dari miras.

Di Kampung Mandiri Jaya, bila ada warga yang kedapatan mabuk, maka mereka tidak segan-segan untuk mengusirnya keluar dari kampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com