Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses Putus, Warga Bima Bangun Jembatan Darurat

Kompas.com - 18/03/2019, 18:21 WIB
Syarifudin,
Khairina

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com- Warga Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), bahu membahu membangun jembatan sementara setelah jembatan penghubung di daerah itu terputus.

Jembatan utama yang menghubungkan antara Desa Kore dengan Desa Boro, Kecamatan Sanggar, ini sebelumnya ambruk diterjang banjir bandang pada Sabtu (16/3/2019) sore.

Akibatnya, akses transportasi warga antardesa lumpuh total. Warga setempat pun harus menyeberang sungai dengan berjalan kaki dan mengendarai sepeda motor melalui jalan darurat.

Baca juga: 6 Desa di Bima Terdampak Banjir Bandang, Satu Jembatan Putus

Camat Sanggar Ahmad mengatakan, dengan peralatan seadanya, warga bergotong royong mendirikan jembatan darurat.

Ia mengatakan, akses sementara ini didirikan persis di atas jembatan yang sudah hancur untuk menghubungkan ruas jalan.

Tak hanya warga, berbagai unsur seperti tim BPBD dan TNI turut berbaur untuk membangun salah satu jembatan penghubung antarkecamatan tersebut.

"Jembatan sementara ini berkat gotong royong masyarakat dibantu personel TNI dan BPBD untuk bisa menanggulangi sementara aktivitas masyarakat," kata Ahmad saat dihubungi, Senin (18/3/2019).

Jembatan sementara itu terbuat dari kayu dan bambu. Setidaknya, jembatan ini dapat membantu agar warga kembali beraktivitas normal.

Namun, kata Ahmad, lebar jembatan darurat yang tak terlalu besar tidak bisa dilalui kendaraan ukuran besar.

Akses darurat ini hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua dan roda empat yang ukuran kecil.

Sementara untuk mobil truk dan sejenisnya dialihkan ke jalan darurat yang telah dibuka di sebelah utara jembatan putus

Hanya saja, akses jalur darurat itu belum bisa dilintasi karena tertahan sebuah mobil truk yang tersangkut disungai. Akibatnya, sejumlah kendaraan lain tertahan.

"Jalan alternatif sebenarnya sudah dibuka sejak kemarin, cuma kendaraan belum bisa melintas karena tertahan sebuah mobil truk," kata Ahmad.

Satu unit  truk ini sebelumnya dilaporkan hanyut terseret banjir hingga ke sungai bersamaan dengan ambruknya jembatan di Desa Boro.

Mobil ini ditemukan tak jauh dari jembatan putus dan tersangkut di bawah sungai.

Hingga saat ini, pemindahan mobil itu masih terus dilakukan sejak kemarin oleh tim gabungan, namun mengalami kesulitan untuk mengangkat.

“Kami sudah meminta alat berat agar mobil tersebut segera diangkat dan dipindahkan, baru kendaraan lain bisa melintas," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, satu jembatan penghubung antardesa ini ambruk bersamaan dengan banjir bandang melanda 6 desa di Kecamatan Sanggar pada Sabtu (16/3) sore.

Banjir kiriman itu terjadi sekitar pukul 17.30 Wita menjelang malam saat hujan lebat mengguyur wilayah itu selama berjam-jam.

Tidak hanya jembatan ambruk, sejumlah fasilitas umum dan ratusan rumah di daerah itu rusak dihantam banjir setinggi 1 meter. Ratusan hektar lahan pertanian warga juga ikut terendam.

Kompas TV Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo mendatangi lokasi terdampak banjir bandang di Sentani, Papua, Minggu (18/3).Bersama Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit, Kepala BNPB menyaksikan banyaknya batang pohon yang berserakan. Dalam visual yang didapati dari Penerangan XVII Cenderawasih, tampak terlihat sisa material banjir bandang di perumahan Auri. Pepohonan besar bahkan masih berada di depan perumahan. Kepala BNPB Doni Monardo juga mendatangi salah satu jembatan yang putus di dekat Gereja Sola Gratia akibat banjir bandang. Banjir bandang melanda distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu (17/3) malam. Hingga saat ini, jumlah korban tercatat lebih dari 70 orang. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah, mengingat masih ada sejumlah wilayah yang belum dapat dicapai tim SAR gabungan. #BanjirSentani #BanjirJayapura #PrayForSentani
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com