Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kapal Bermuatan Semen Tenggelam di Selat Malaka Akibat Dihantam Gelombang

Kompas.com - 28/01/2019, 11:15 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sebuah kapal pengangkut semen dihantam gelombang di Perairan Selat Malaka di Kabupaten Bengkalis, Riau. Satu dari 10 orang penumpang belum ditemukan.

Saat ini tim gabungan dari kepolisian, Basarnas, TNI, BPBD melakukan pencarian terhadap korban. Sementara sembilan korban dievakuasi dengan selamat.

Berikut ini awal kejadian kapal dihantam gelombang setinggi empat meter.

Pada Sabtu (26/1/2019) sekitar pukul 14.00 WIB, Kapal Kargo KM DBS-02 GT 353 milik PT Asia Samudera Hokindo berangkat dari sebuah pelabuhan untuk angkutan barang milik TNI AL Dumai.

Baca juga: Kapal Pengangkut Semen Tenggelam di Perairan Bengkalis, 3 Orang Hilang

Kapal tersebut membawa muatan 14.000 sak semen akan berangkat menuju Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau (Kepri).

"Ketika melalui Selat Morong Pulau Rupat Utara, kapal tersebut dihantam oleh ombak setinggi 2,5 meter sehingga kapal tersebut mulai oleng," ungkap Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto pada wartawan, Senin (28/1/2019).

Mengetahui adanya gelombang tinggi, lanjutnya, Kapten Kapal, Haris memerintahkan anggotanya untuk segera naik ke anjungan kapal.

"Pada saat itu seluruh ABK (anak buah kapal) naik ke anjungan. Namun, kepala kamar mesin (KKM), Dasril, menuju kamar untuk mengambil sesuatu," kata Narto, sapaan Kabid Humas Polda Riau.

Baca juga: Basarnas Kesulitan Cari Korban Kapal Pengangkut Semen yang Tenggelam

Sehingga dua rekannya, Budi Santoso dan Bahtiar Rifai langsung menyusul untuk memanggil Dasril. Namun, kapal semakin oleng hingga tenggelam setelah mereka bertiga terperangkap di dalam kapal.

"Tujuh orang penumpang lainnya berhasil keluar dari kapal dengan selamat. Posisi korban saat itu terpisah-pisah terombang-ambing di lautan," ujar Narto.

Salah satu korban, Wiyono, sempat melihat rekannya Bahtiar Rifai dan mendengar suara jeritan minta tolong dari Budi Santoso. Namun, Wiyono tidak mampu untuk menolong, karena harus menyelamatkan dirinya.

Sekitar pukul 04.00 WIB dinihari, Minggu (27/1/2019), melintas Kapal TB White Marine membawa muatan cangkang menuju Dumai.

Baca juga: 2 Korban Kapal Pengangkut Semen yang Tenggelam Ditemukan Selamat, 1 Masih Dicari

"Kapal yang melintas ini langsung menolong tujuh orang korban. Kemudian melaporkan kejadian tersebut melalui Radio Rick Kapal. Sehingga tidak berapa lama datang BPBD Dumai dan membawa ketujuh korban tersebut," sambung Narto.

Dia mengatakan, dalam kapal yang tenggelam itu terdapat 10 orang penumpang. Hanya saja, berdasarkan data manifes, terdapat 9 orang penumpang, yakni ABK.

"Satu orang penumpang atas nama Ismail tidak masuk manifes. Dia merupakan saudara dari crew kapal," sebut Narto.

Atas kejadian tersebut, kata dia, kerugian ditaksir mencapai Rp 5,7 miliar.

Baca juga: Basarnas Masih Cari 1 Korban Kapal Bermuatan Semen yang Tenggelam di Selat Malaka

Satu korban masih hilang

Korban bernama Dasril hingga saat ini belum ditemukan. Petugas Basarnas, kepolisian dan BPBD melanjutkan pencarian ke lokasi tenggelamnya kapal di Perairan Selat Malaka, Bengkalis, Riau.

Sebelumnya, pencarian sempat dihentikan sementara, karena cuaca ekstrem. Gelombang setinggi lima meter, sehingga kapal petugas tidak memungkinkan melakukan penyisiran.

Humas Basarnas Pekanbaru Kukuh Widodo mengatakan, tim saat ini menyisir menggunakan perahu karet. Sebab, cuaca pagi ini stabil dan gelombang tidak terlalu besar.

"Penyisiran dilanjutkan. Namun, penyelaman belum dilakukan," ujar Kukuh Widodo pada Kompas.com, Senin.

Sementara itu, sembilan orang penumpang kapal yang berhasil selamat, yakni Fujianto (Mualim I), Hardiana Adi Jaya (Mualim II), Iwan (ABK), Ismail (saudara crew), Haris (Kapten Kapal), Mulidi Saputra Pasaribu (ABK) dan Wiyono (Masinis II), Bahtiar Rifai(Masinis III) dan Budi Santoso (Oiler).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com