Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rasanya Kaki Mau Hilang, tetapi Saya Senang..." (2)

Kompas.com - 30/07/2018, 09:00 WIB
Kontributor Lombok Tengah, Lalu M. Syamsul Arifin,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Nani Triana, istri Wakil Bupati Lombok Utara, yang ikut terlibat juga mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan literasi ini. Baginya, kegiatan ini bersifat positif dan sangat bermanfaat buat generasi muda meningkatkan kapasitas diri.  

Menurut ibu yang ikut ambil bagian sebagai anggota Komunitas Baca Perempuan ini, kegiatan-kegiatan literasi seperti ini masih lebih baik buat anak-anak termasuk putra-putrinya ketimbang generasi muda yang kecanduan gadget.

Sepanjang keterlibatannya merintis Kelompok Baca Perempuan KLU di tahun 2008 hingga saat ini, Nani mengaku bahwa kegiatan atau program-program di kelompok baca ini sangat bermanfaat dan sangat ramah anak. Kegiatannya juga tidak melulu tentang membaca.

"Sepanjang keterlibatan saya di Kelompok Baca Perempuan ini ya saya melihat banyak sekali perubahan di tengah masyarakat, terutama anak-anak. Anak-anak jadi tidak mudah terpengaruhi oleh game-game yang ada di gadget dan aplikasi di media sosial" Katanya.

Meski demikian, bukan berati minat dan bakat mereka tidak bisa diakomodasi oleh komunitas baca ini. Anak-anak, lanjut dia, masih tetap bisa menyalurkan bakat dan kemampuannya yang lain selain membaca.

Kelompok Baca Perempuan juga menyediakan alat-alat lain untuk belajar, seperti komputer,  kamera dan bahkan drone. 

"Kami fasilitasi mereka juga dengan alat-alat yang lain. Biar mereka bisa buat vlog, desain grafis dan edit foto," kata Nani.

Bahkan sekarang mereka berencana membuka pelayanan jasa percetakan foto, desain grafis dan videografi supaya komunitas lebih mandiri.

"Tahun ini kami upayakan agar komunitas buka pelayanan jasa percetakan foto. Nanti anak-anak yang pegang, biar mereka belajar mandiri," ungkap Nursyda.

Lelah tapi senang

Setelah menempuh 26 km dari target 60 km, Diki, salah satu remaja yang ikut terlibat dalam kegiatan ini, mengaku kelelahan. Namun dia tetap bahagia dan bersemangat untuk menyelesaikan perjalanan hingga sampai finis di pemenang.

"Rasanya kaki saya hilang, Mas, tetapi senang," kata Diki.

Pada malam hari pertama, Nursyida beserta tim sempat bermalam di Pendopo Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara di Desa Kayangan. Mereka lalu melanjutkan kembali aksi jalan kakinya pada Jumat, 27 Juli 2018, pukul 06.30 Wita.

Sementara itu, Lalu Badrul, suami Nursyda, mengaku mendukung penuh apapun kegiatan literasi yang dilakukan istrinya.

Caranya?

Dia dengan setia membuntuti Nursyda dan Tim membawakan logistik dan keperluan selama di perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com