Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88 Tangkap Dua Pria Penjual Sandal di Temanggung

Kompas.com - 01/02/2018, 16:13 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Dua pria diamankan petugas Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dari sebuah toko grosir sepatu di Jalan Raya Magelang-Temanggung Km 3, tepatnya di Desa Bengkal, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (1/2/2018).

Informasi dari Ketua RW 1 Dusun setempat, Slamet Sugiarto (63), dua pemuda bernama Zaenal (38) dan Ageng Nugroho (30) adalah karyawan toko tersebut.

Penggerebekan dilakukan petugas Densus 88 selama sekitar satu jam, sejak pukul 08.30 WIB. Tidak ada perlawanan dari keduanya. Mereka langsung dibawa ke mobil petugas.

"Saya sedang di dapur, lalu ada ramai-ramai di depan, saya lihat sudah banyak polisi. Lalu saya diminta polisi untuk menjadi saksi penggerebekan itu," kata Slamet di lokasi, Kamis pagi.

Rumah Slamet berdekatan dengan toko grosir tempat dua pemuda itu bekerja. Toko grosir sepatu sandal itu diketahui milik Muh Anshor, warga Bekasi.

Slamet memaparkan, saat penggrebekan itu petugas juga mengamankan uang senilai Rp 28,8 juta, sejumlah flashdisk komputer, ATM, ponsel, buku tuntunan shalat, dan majalah.

Slamet mengaku kenal dengan Zaenal, salah satu pemuda yang ditangkap, karena merupakan warganya, sedangkan Ageng yang adalah warga Banjarnegara.

Namun Slamet tidak pernah mencurigai keberadaan mereka selama berjualan dan mengontrak toko itu sejak Mei 2017 lalu. Selama ini, mereka hanya terlihat berjualan sepatu dan sandal. Cara berpakaian, bergaul, dan aktivitas lainnya juga dinilai biasa saja.

"Enggak ada gelagat mencurigakan apa pun, penampilan mereka sederhana, tidak ada aktivitas lainnya selain berjualan. Saya juga belum pernah melihat mereka melakukan hal-hal aneh," ucapnya.

Kepala Polres Temanggung AKBP Wiyono Eko Prasetyo membenarkan, adanya penggerebekan dua pemuda itu di Dusun Bengkal tersebut. Hanya saja, dia tidak dapat memberikan keterangan lebih jauh terkait hal itu karena merupakan kewenangan Densus 88 Antiteror Polri.

Pihaknya hanya diminta untuk mengamankan sekitar lokasi penggerebekan, apalagi lokasi berada di pinggir jalan utama Temanggung-Magelang.

"Kami hanya diminta untuk back-up pengamanan sekitar lokasi kalau terkait penggerebekannya, siapa yang ditangkap, dan lain sebagainya, itu bukan wilayah kami tapi Densus 88," ucapnya.

Arus lalu lintas Temanggung-Magelang sempat ditutup selama penggerebekan berlangsung. Lokasi tersebut juga masih digaris polisi. Begitu juga dengan warga yang masih berbondong-bondong melihat lokasi penggerebekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com