Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Sultra Coret Dukungan PPP dan PKB ke Paslon Asrun-Hugua

Kompas.com - 09/01/2018, 09:11 WIB
Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencoret dua partai yang mengusung pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Asrun-Hugua, saat pendaftaran hari pertama di KPU setempat, Senin (8/1/2018).

Kedua partai yang ditolak KPU Sultra adalah PPP dan PKB.

Komisioner KPU Sultra Iwan Rompo mengatakan, PPP dan PKB dicoret sebagai partai pengusung karena syarat kelengkapan administrasi. Sehingga, pasangan yang sebelumnya diusung oleh tujuh partai politik menghilangkan kursi dukungan dari dua parpol itu.

“Untuk PPP, Ketua DPW-nya tidak hadir dan tidak bertanda tangan, saat dikonfirmasi tidak bisa hadir. Akhirnya, pasangan calon itu memilih mencoret partai tersebut. Sedangkan PKB, ada persetujuan dukungan dari DPW, tetapi tidak memiliki format B.1 KWK sehingga tidak dapat diproses,” ungkap Iwan Rompo di Kantor KPU Sultra, Jalan Khairil Anwar, Kendari.

Meski demikian, lanjut Iwan, PPP dan PKB bisa mengusung calon lain, tetapi tidak dapat lagi mendukung pasangan pasangan calon Asrun–Hugua. Kendati dua partai politik dicoret, tetapi pasangan dengan akronim SAH ini tetap memenuhi syarat dukungan dari lima parpol pendukung dengan jumlah 26 kursi.

KPU Sultra butuh waktu lama melakukan verifikasi berkas pendaftaran pasangan Asrun-Hugua. Salah satu kendala yang membuat lama adalah soal partai pendukung.

Selain itu, ada selembar berkas pencalonan yang aslinya lupa dibawa sehingga KPU Sultra mengizinkan tim LO untuk mengambil berkas dan segera dibawa ke KPU.

Baca juga: Pilkada Sulawesi Tenggara, PPP Resmi Usung Rusda-Syafei

Menanggapi pencoretan dua partai politik itu, Asrun mengaku tidak tak ada masalah dengan pencoretan dua partai politik itu. Prinsipnya data yang telah dimasukkan sudah mendekati angka 100 persen.

Untuk PPP dan PKB itu nanti akan dilakukan pemeriksaan berikutnya.

"Nanti pemeriksaan selanjutnya baru bisa dikatakan tidak memenuhi syarat, tapi untuk saat ini kita daftar dulu," kata Asrun.

Sementara itu, Abdulrahman Shaleh selaku ketua tim pemenangan paslon Asrun-Hugua mengatakan, batalnya dukungan dua partai itu tidak akan berpengaruh banyak terhadap calon yang mereka usung.

"Pembatalan dukungan PPP dan PKB hanya soal administrasi saja, tapi petinggi-petinggi partai keduanya hadir saat pendaftaran," ujarnya.

Pasangan Asrun-Hugua sebelumnya diusung oleh tujuh partai, yakni PAN, PDI-P, PKS, Hanura, Gerindra, PPP, dan PKB. Namun, sehari tahap pendaftaran, DPP PPP dan PKB mengusung pasangan Rusda Mahmud-Syafie Kahar.

Asrun merupakan mantan Wali Kota Kendari dua periode dan Hugua adalah mantan Bupati Wakatobi dua periode. Sedangan Rusda Mahmud merupakan mantan Bupati Kolaka Utara dan Syafie Kahar adalah mantan Bupati Buton, yang sama-sama menjadi kepala daerah selama 10 tahun.

Kompas TV "Perang Bintang" menjadi salah satu fenomena di Pilkada Serentak 2018 ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com