Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Jabar Ungkap 4,8 Ton BBM Pertalite Oplosan di Indramayu

Kompas.com - 26/12/2017, 16:50 WIB
Agie Permadi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Ditreskrimsus Polda Jabar berhasil mengungkap 4,8 ton BBM jenis Pertalite oplosan dari pabrikan rumahan (home industry) di Desa Leuwigede, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu.

Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto menjelaskan, berdasarkan pengakuan pelaku yang berinisial M, pengopolosan dilakukan dengan mencampur bahan baku kondensat (minyak mentah) dan pemutih (bleaching) untuk kemudian dilarutkan.

"M ini mengoplos dengan kondensat dan bleaching, diaduk, didiamkan beberapa jam, lalu jadi BBM jenis pertalite," jelas Agung di Mapolda Jabar, Bandung, Selasa (26/12/2017).

Hasil dari oplosan tersebut kemudian dijual pelaku di SPBU mini pinggir jalan di Indramayu.

"Hasilnya dijual di SPBU mini, seolah pertalite," ujarnya.

Menurut Agung, pelaku mendapatkan bahan baku kondensat ini dari salah satu perusahaan yang dibelinya dengan harga Rp 5.000, sedang bleaching dibeli dengan harga Rp 200.000 per 25 kilogram.

"Kondensat ini didapatkan dari perusahaan PT Harindo," katanya.

Menurut Agung, M sudah melakukan aksinya itu selama 6 bulan. Akibatnya, negara dirugikan hingga ratusan juta rupiah.

"Dihitung saja per liter Rp 7.600 dikali 4.800 liter, sekitar Rp 364.800.000. Dan, ini merugikan negara sesuai dengan pasal 53 huruf a, c, dan d UU RI No 22 tahun 2001," jelasnya.

Baca juga : Di SPBU Ini, Pembeli Mengaji Satu Juz Dapat 2 Liter Pertalite Gratis

Polda Jabar akan mendalami kasus ini dengan menelusuri peran PT Harindo dalam kasus ini. "Apakah sebatas membeli minyak mentah atau ada yang lainnya," jelasnya.

Direktur Kriminal Khusus Polda Jabar, Kombes Samudi menjelaskan, pihaknya bakal berkordinasi dengan PT Pertamina untuk mendalami kasus ini. Namun sejauh ini, aksi pertalite oplosan itu baru beredar di Kabupaten Indramayu.

"Baru di wilayah Indramayu, mereka menjualnya ke Pom mini di wilayah tersebut," ujarnya.

Dalam pengungkapannya, Polda Jabar menyita barang bukti berupa 29 drum isi kondensat, 1 kempu berisi 1.000 liter diduga kondensat, 1 kempu berisi 500 liter diduga kondensat, 1 jerigen isi 20 liter minyak hasil olahan, 7 karung tepung kimia untuk bahan baku pemurnian, 1 buah jerigen 20 liter cairan warna hijau.

Baca juga : Premium Sering Habis, Sopir Angkot Terpaksa Beli Pertalite

Saat ini, pihaknya masih mencari pelaku lainnya yang diduga menyuplai bahan baku oplosan tersebut. "Para pelaku terancam 6 tahun penjara.

Kompas TV Sebuah bus antarkota antarprovinsi terbakar sesaat setelah mengisi bahan bakar minyak di kawasan Terminal Pakupatan Serang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com