Ratusan Kilogram Daging Sapi Gelonggongan Disita dari Pemasok Asal Boyolali

GROBOGAN, KOMPAS.com — Tim Yustisi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, yang terdiri dari Dinas Peternakan dan Perikanan, Dinas Kesehatan, serta kepolisian menyita 131,35 kilogram daging sapi gelonggongan, Kamis (21/12/2017) dini hari.

Daging berbau busuk tersebut disita petugas gabungan saat menggelar razia di Pasar Agro Purwodadi. 

Lebih dari 1 kuintal daging sapi gelonggongan itu ditemukan di dalam keranjang sepeda motor milik seorang pemasok daging sapi asal Boyolali, Samsaini (35).

Samsaini yang tengah mangkal menunggu pembeli mengaku tak tahu-menahu jika daging sapi yang hendak dia jual merupakan daging gelonggongan.

"Sudah setahun ini saya kulakan daging di Ampel, Boyolali, untuk saya jual di Grobogan. Saya tidak mengerti kalau ini daging gelonggongan. Saya jual Rp 100.000 per kilogram," kata Samsaini.

Baca juga: Lagi, Ratusan Kilogram Daging Sapi Gelonggongan Disita di Grobogan

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan Riyanto menyampaikan, seperti kasus-kasus sebelumnya, daging sapi gelonggongan selalu disita dari para pemasok yang kulakan di wilayah Ampel, Boyolali, Jateng. Para pemasok daging sapi umumnya tidak mengantongi surat keterangan kesehatan daging.

"Kegiatan akan rutin dilaksanakan. Langkah ini dalam rangka pengamanan bahan pangan menjelang Natal dan tahun baru," ujar Riyanto kepada Kompas.com.

Menurut Riyanto, dari hasil pemeriksaan, diketahui daging sapi yang akan didistribusikan Samsaini tidak layak dikonsumsi karena berkadar air mencapai 81,6 persen. Sementara itu, kadar air daging sapi yang normal angkanya di bawah 77 persen.

"Wilayah Grobogan merupakan salah satu daerah incaran pedagang daging sapi gelonggong. Harga daging sapi di Grobogan mencapai Rp 125.000 per kg. Sementara harga daging sapi gelonggongan lebih murah," katanya.