Seorang Bocah Perempuan Tewas Tertimbun Longsoran Pasir

RUTENG, KOMPAS.com - Maria Adriana Maru (Rani), bocah berusia enam tahun asal Kampung Weol, Kelurahan Wae Mbelang, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), ini tewas tertimbun longsoran pasir di wilayah itu.

Kepala Bidang Humas Polda NTT, Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, Rani yang masih duduk di bangku kelas I SDK Wae Belang itu ditemukan tewas, Kamis (24/8/2017) sore tadi sekitar pukul 15.30 Wita.

Baca juga: Satu Korban Tambang Emas Ilegal Tewas Tertimbun Longsor

Kejadian itu, lanjut Jules, bermula ketika Blasius Maru, ayah kandung Rani, bersama teman-temannya menggali pasir di lahan milik Siprianus Jehamat dengan menggunakan sekop dan linggis pada pukul 8.00 Wita.

"Sekitar pukul 15.30 Wita, Rani mendatangi ayahnya yang saat itu sedang melakukan galian pasir di sekitar tempat kejadian perkara yang berjarak 10 meter," kata Jules kepada Kompas.com, Kamis malam.

Melihat kedatangan Rani, lanjut Jules, ayahnya pun langsung melarang dan menyuruh Rani pulang ke rumah. Namun saat itu Rani tidak mengindahkan perintah ayahnya dan terus bermain di lokasi galian itu.

Karena sibuk melakukan aktivitas galian pasir, Blasius Maru pun tidak melihat dan memperhatikan Rani yang saat itu masih bermain di lokasi galian pasir.

"Tak berselang lama, terjadi longsoran galian pasir yang mengenai Rani, sehingga tubuhnya langsung tertutup oleh longsoran pasir tersebut," ungkap Jules.

Salah seorang warga, Agustinus Mampung, yang berada di lokasi tambang berteriak dan mengatakan bahwa longsoran pasir menimbun seorang anak yang bermain di bawah lokasi galian pasir.

Para pekerja dan warga sekitar langsung mengevakuasi tubuh Rani dari reruntuhan longsor dan membawanya ke Rumah Sakit Santu Rafael Cancar.

"Namun, Rani akhirnya meninggal dunia sekitar 30 menit sebelum tiba di Rumah Sakit Santu Rafael Cancar," ucapnya.

Baca juga: Seorang Ibu Rumah Tangga Tewas Tertimbun Longsor di Ambon

Berdasarkan keterangan dari dokter rumah sakit itu, diketahui bahwa Rani meninggal dunia karena kehabisan oksigen. Pada wajah Rani pun terdapat luka lebam dan kedua telinganya mengeluarkan cairan.

"Atas kematian Rani, pihak keluarga menerima dengan ikhlas, sehingga Rani langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan," katanya.