Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2017, 11:00 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com - Hartin Maliki (58) atau yang kerap disapa Ta Nou tersohor karena sebagai penjual pisang goreng asal Gorontalo yang legendaris karena kerap menggoreng pisang dengan mencelupkan tangan ke dalam minyak panas.

Dari hasil menjual pisang goreng secara unik di pinggir jalan, Ta Nou dapat membiayai pendidikan anak-anaknya, Asra Moki, Ramla Moki dan Ulfa Moki.

Kini, setelah 27 tahun berkarya dengan berjualan pisang goreng, Ta Nou akhirnya "pensiun".

Anak-anaknya melarang wanita pekerja keras ini bekerja terlalu berat, termasuk menjual pisang goreng. Ulfa Moki mengatakan, bagi mereka, kesehatan ibu adalah yang utama sehingga mereka bersepakat meminta Ta Nou untuk tidak berjualan pisang goreng lagi.

“Sudah cukup, 27 tahun lamanya Mama menggoreng pisang untuk membesar dan membiayai pendidikan anak-anaknya. Sekarang kami meminta mama untuk istirahat, menikmati hidup bersama cucu-cucunya,” kata Ulfa Moki.

Namun, meski sudah tidak menjual pisang goreng di pinggir jalan, Ta Nou mengaku masih bersedia jika diminta tamunya menunjukkan kebolehan menggoreng pisang dengan tangan kosong. Dia akan segera menyiapkan peralatan dan mendemonstrasikannya.

Ketika Kompas.com menjumpainya di rumahnya, Rabu (31/5/2017), Ta Nou asyik mengasuh 4 dari 5 cucunya. Sambil melakukannya, dia pun tak keberatan menuturkan masa lalunya saat harus bertahan hidup dengan menjual pisang goreng di jalan pinggir muara sungai Bone.

(Baca selengkapnya: Bertemu Ta Nou, Penjual Pisang Goreng Legendaris yang Celupkan Tangan ke Minyak Panas)

Ta nou bercerita, awalnya dia mendapatkan "bisikan" saat menggoreng pisang 11 tahun lalu yang memintanya mencelupkan tangan ke dalam minyak panas.

Lalu dengan kepercayaan dan ucapan bismillahirahmanirrahim, dia mencelupkan tangan kanannya dalam minyak goreng panas untuk membalik-balik pisang agar matang merata dan itu bisa dilakukannya berulang kali.

“Rasanya hanya hangat saja, tidak panas. Orang-orang yang mengantre pisang semuanya melotot melihat saya menggoreng pisang pakai tangan,” ungkap Ta Nou.

Warga yang membeli pisang goreng buatan Ta Nou makin banyak dari hari biasanya, apalagi saat bulan Ramadhan tiba. Mereka bahkan rela berdiri lama-lama sambil melihat aksi Ta Nou mencelupkan tangannya ke dalam penggorengan berisi minyak yang panas.

Biasanya, setelah shalat tarawih, warga berdatangan mencari pisang goreng buatannya. Pisang raja atau sepatu yang mengkal dibelah membentuk kipas lalu dilumuri tepung terigu dan digoreng hingga matang.

(Baca juga: Kisah Yusuf, Siswa SMK yang Buta Setelah Dilempar Telur Saat Ulang Tahun)

Warga datang dari berbagai pelosok Gorontalo, bahkan luar kota, untuk membeli pisang gorengnya. Hingga kemudian, istri dari Nasir Moki ini semakin tersohor hingga telinga Fadel Muhammad, Gubernur Gorontalo kala itu.

Ta Nou diundang dan diminta mendemonstrasikan “kesaktiannya” di depan gubernur dan mulai diajak dalam berbagai lawatan kebudayaan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Gorontalo. Ta Nou dibawa hingga Malaysia dan Perancis, tidak terhitung kota-kota besar dalam negeri yang disinggahinya.

“Saya percaya Allah SWT yang mengatur hidup ini, semua ini berasal dari-Nya dan kami sekeluarga bersyukur atas kenikmatan ini,” ungkap Ta Nou.

Dari hasil menjual pisang goreng di tepi jalan, Ta Nou dapat membiayai pendidikan anak-anaknya, yaitu Asra Moki, Ramla Moki dan Ulfa Moki. 

 

 

Kompas TV Camilan Pisang yang Khas Bali Ini Punya Rasa Unik
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dukung Sektor Pertanian, Wabup Kukar Siapkan Anggaran hingga Rp 1 Triliun

Dukung Sektor Pertanian, Wabup Kukar Siapkan Anggaran hingga Rp 1 Triliun

Regional
Setelah Kereta Cepat Whoosh Beroperasi

Setelah Kereta Cepat Whoosh Beroperasi

Regional
Cekatan Tangani Banjir di Kota Semarang, Mbak Ita Dipuji Anggota DPRD

Cekatan Tangani Banjir di Kota Semarang, Mbak Ita Dipuji Anggota DPRD

Regional
Maksimalkan Satu Data Indonesia Sumut, Diskominfo Sumut Tekankan Standardisasi Aplikasi Pemerintah

Maksimalkan Satu Data Indonesia Sumut, Diskominfo Sumut Tekankan Standardisasi Aplikasi Pemerintah

Regional
Jelang Musim Hujan, Pemkot Semarang Jalankan Revitalisasi Saluran Air untuk Antisipasi Banjir

Jelang Musim Hujan, Pemkot Semarang Jalankan Revitalisasi Saluran Air untuk Antisipasi Banjir

Regional
Pasar Slogohimo Terbakar, Pasar Darurat Digelar di Lapangan Kelurahan Bulusari

Pasar Slogohimo Terbakar, Pasar Darurat Digelar di Lapangan Kelurahan Bulusari

Regional
Komparasi Kereta Cepat Whoosh dan KA Argo Parahyangan

Komparasi Kereta Cepat Whoosh dan KA Argo Parahyangan

Regional
Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Regional
Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Regional
Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Regional
Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Regional
Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Regional
Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com