Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Magelang Dilanda Sejumlah Bencana, Dua Orang Tewas

Kompas.com - 01/03/2017, 23:39 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Dua orang meninggal dunia akibat bencana longsor di kawasan Bego Pendem, Dusun Jamburejo, Desa Kemiren, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Rabu (1/3/2017) sore.

Keduanya merupakan pasangan suami istri, Kadiyono (45) dan Lasmini (52), warga Dusun Santren, Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magelang, Edi Susanto menuturkan, mereka meninggal setelah tertimpa material longsor berupa pasir saat sedang menambang secara manual.

Lokasi longsor adalah kawasan pertambangan galian C berupa tebing-tebing di lereng Gunung Merapi. Kondisi hujan deras yang terjadi Rabu sore memicu pergerakan tanah hingga terjadi longsor.

"Sekitar pukul 15.30 WIB dua korban sedang menambang, akibat hujan tebing setinggi 5 meter longsor, material pasir dan batu menimpa mereka," ujar Edi, dalam keterangan pers, Rabu petang.

Korban sempat dievakuasi oleh rekan-rekannya sesama penambang, As'ari (40) dan Mahfud Saefudin (27).

Medan yang berat mengakibatkan proses evakuasi korban sulit dilakukan. Mobil ambulans pun tidak mampu menjangkau lokasi sehingga keduanya terpaksa dibawa menggunakan truk, setelah itu diangkut ambulans ke RSUD Muntilan.

Namun, nyawa mereka tidak dapat ditolong. Hasil pemeriksaan tim dokter RSUD Muntilan menyebutkan, korban mengalami luka parah di beberapa bagian tubuhnya, antara lain patah tulang pada rahang, tulang rusuk, kaki, perut, hingga kepala.

Kepala Polsek Srumbung AKP Suwidodo menyatakan, saat ini korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Menurut dia, kecelakaan akibat bencana alam sudah sering terjadi di lokasi penambangan Gunung Merapi.

"Lokasi penambangan sangat rawan bencana, kami imbau untuk waspada," kata dia.

Selain itu, Data BPBD Kabupaten Magelang menyebutkan tanah longsor terjadi di Dusun Karangsari dan Dusun Serut, Desa Bigaran; dan Dusun Sambeng 1 Desa Sambeng, Kecamatan Borobudur.

Material menutup sebagian akses jalan alternatif Borobudur-Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta.

Longsor juga terjadi di kawasan wisata religi Gunungpring, Kecamatan Muntilan. Material yang berasal dari tebing setinggi 6 meter menerjang kios-kios milik warga.

Adapun di Dusun Jagalan, Desa Trasan, Kecamatan Bandongan, terjadi angin puting beliung. Sedikitnya tujuh rumah rusak akibat musibah ini, sebagian besar rusak pada bagian atapnya.

Di Kecamatan Secang, tepatnya di perbatasan Desa Donomulyo dan Desa Sidomulyo tebing senderan makam setinggi 5 meter dan panjang 10 meter longsor hingga menutup sebagian jalan desa.

Di lokasi, tepatnya di jalan raya depan pabrik tekstil Patal Kecamatan Secang, beberapa pohon tumbang melintang di jalan raya. Kejadian ini menyebabkan akses lalu lintas utama Magelang-Semarang macet total.

"Arus lalu lintas sudah berangsung normal malam ini, pohon tumbang sudah terkondisi," ujar Kepala Sub Bagian Humas Polres Magelang AKP Santoso.

Hujan intensitas tinggi juga menyebabkan debit aliran sungai Putih yang berhulu di Gunung Marapi meningkat.

Akibatnya sebuah mobil pengangkut pasir milik penambang hanyut di sungai, tepatnya di Desa Seloboro, Kecamatan Salam.

"Debit air masih besar, evakuasi truk akan dilakukan besok, Kamis (2/3/2017) pagi," ujar Santoso.

Kompas TV Bagi sebagian warga, longsor merupakan bencana yang membawa petaka. Namun oleh sebagian warga lain, longsor seakan membuka pekerjaan baru yang tentunya menambah penghasilan mereka. Secara berkelompok, warga Desa Tobongon, Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, bergotong royong mengangkut setiap kendaraan roda dua yang akan melintas di lokasi longsor dengan mengunakan alat seadanya. Bagi pemilik motor, aksi ini cukup membantu karena kondisi seperti itu tidak ada pilihan lain, ketimbang harus melewati jalan lain yang membutuhkan waktu lebih lama. Hingga kini, longsor masih menutupi badan Jalan Trans-Sulawesi dan Dinas Pekerjaan Umum setempat telah mengerahkan satu unit alat berat untuk memindahkan material longsor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com