Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Madiun Unggah Video Kritik Razia Motor, lalu Dipanggil Polisi

Kompas.com - 01/02/2017, 18:07 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

Husain menyebutkan bahwa selama ini ia belum mengalami kejadian buruk pada saat razia. Surat-surat kendaraannya lengkap dan ia berusaha tertib berlalu lintas.

Sebelum pulang, ia diminta agar membuat video tidak yang buruk-buruk saja.

"Saya jawab, 'Ya, insya Allah karena polisi tidak seratus persen buruk, tapi tidak seratus persen baik'," ujar Husain.

Sementara itu, Kapolres Madiun Kota AKBP Sony Budi Adityawan menyatakan bahwa pemanggilan Husain tidak terkait video yang diunggah di media sosial. Polisi memanggilnya untuk bertemu di rumah makan padang Permata Bundo Madiun mendengar klarifikasi pemuda tersebut.

"Anggota saya yang ngajak makan, kemudian ditanya kenapa kok begitu," ujar Sony, Rabu (1/2/2017) sore.

Sony menyebutkan, anggota yang menemui Husain adalah Kasat Intel, KBO Lantas, Kanit Patroli.

Sony menyampaikan apresiasi kepada Husain atas aksinya tersebut. Hanya saja, ia berharap agar warga menggunakan cara-cara yang lebih etis.

"Kalau (video Husain) itu kan seolah-olah ingin menjelek-jelekkan," ujar Sony.

Mengenai razia kemarin, Sony menegaskan bahwa anggotanya sudah sesuai dengan prosedur. Polisi sudah memberikan jarak cukup antara papan pemberitahuan dan kegiatan pemeriksaan supaya pengendara tidak berhenti mendadak.

"Kira-kira memberi jarak yang cukup. Yang penting, itu akan menjadi bahan koreksi kami. Terima kasih diberikan koreksi yang cukup baik. Tapi kalau di-blow up juga di-blow bagian kami yang baik. Yang paling utama anggota saya tidak pungli, ada penanggung jawab di situ serta tidak mencari-cari kesalahan," kata Sony.

Terhadap peristiwa itu, Sony menghargai sikap kritis dan lebih detail dalam membaca aturan. Pihaknya akan melakukan perbaikan ke dalam sesuai dengan yang diamanatkan undang-undang.

Terkait dengan permintaan agar video dihapus, Sony mengaku belum dapat laporan. Tetapi ia sudah memberi arahan tadi kepada anggotanya agar menghadapi hal itu dengan baik.

"Keterbukaan informasi publik itu sudah kita tahu bersama dan kita nanti ke depan tidak ada lagi tindakan resisten terhadap hal seperti itu. Kalau kami nanti sudah perbaiki diri mau sudah sesuai aturan, mau divideo dari mana pun, sudah tidak jadi masalah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com