Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gemuruh Kilang Menggelegar, Api di Cerobong Meninggi, Warga Balikpapan Panik

Kompas.com - 15/01/2017, 07:35 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Gemuruh suara dari dalam kilang pengolahan minyak milik PT Pertamina (Persero) mengejutkan warga Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (15/1/17), pukul 00.00.

Suara dari dalam kilang Renivery Unit V Pertamina ini terdengar hingga lebih enam kilometer.

Gemuruh juga disertai dengan meningkatnya kobaran api dari menara cerobong yang ada di tengah kilang.

Volume kobaran meningkat sangat besar dan tidak biasa, membuat langit malam itu jadi terang benderang, dan meninggalkan asap hitam di langit terang.

"Seperti ada pesawat ya jam segini. Dia tidak bisa turun ke bandara sepertinya," kata Ade Ribka, warga dari Kelurahan Gunung Samarinda.

Gemuruh disertai naiknya volume api tungku yang berlangsung hampir dua jam.

Kejadian ini mengakibatkan warga tertarik ke luar rumah, mencari tahu asal suara, bahkan menonton dari dekat di seputar kilang.

Keadaan kota menjadi terlihat sibuk. Jalanan kota jadi ramai. Warga kota bisa ditemui berkerumun di pinggir bukit-bukit, agar mudah menyaksikan kobar api dan mendengar gemuruh.

Polisi dengan beragam kendaraan pun berseliweran di jalanan.

Himawan, warga yang tinggal di Kilometer 3, mengaku sedang menonton televisi ketika mendengar gemuruh yang tidak juga berhenti.

Ia bergegas ke luar rumah menuju asal suara.

Di sepanjang jalan, ia menyaksikan warga sudah berkemurumun di pinggir-pinggir bukit untuk melihat langit di atas Pertamina yang memerah.

"Kayak pesawat lewat tapi kok lama. Biasanya sebentar dan hilang. Nonton tivi tiba-tiba mendengar suara. Langsung ke sini," kata Himawan.

Himawan sampai berkendara mendekati kilang di Jalan Minyak di Karanganyar.

Jalan utama menuju area kilang itu ditutup. Tentara berseragam hijau loreng dan sekuriti Pertamina berjaga di sana.

Tidak ada kepanikan berarti di jalan itu, tapi warga tetap menumpuk di sana.

"Masyarakat jadi panik. Ini kejadian tidak biasa bagi masyarakat. Tidak tahu apa yang terjadi," kata Paur Subag Humas Polres Balikpapan Iptu D Suharto.

"Setelah mendekat suaranya seperti kompor gas raksasa," kata Himawan.

Kepanikan bahkan sampai mengakibatkan ketakutan sejumlah warga.

Ramlah yang tinggal di Kelurahan Gunung Samarinda Baru mengaku menerima telepon dari keluarganya di Km 3.

“Mereka meminta untuk pindah segera ke Kilometer 20,” kata Ramlah.

Turbin mati

Melalui siaran pers, Pjs Area Manager Communication and Relation Pertamina Area Kalimantan, Iman Rismanto, mengungkapkan, telah terjadi gangguan, menyusul matinya turbin generator 2.

Turbin itu berguna untuk menyuplai listrik ke kilang RU V. Piranti itu padam  sejak pukul 19.30, Sabtu (13/1/2017).

Disebutkan, para teknisi sejatinya telah melakukan perbaikan.

“Penyebab matinya turbin generator itu sedang dilakukan investigasi,” kata Imam.

Akibat insiden ini, operasional kilang dihentikan sementara.

Bersamaan dengan perbaikan itu, maka dilakukanlah start up unit operasi sebagai bagian dari prosedur keselamatan dan keamanan kerja.

"Kita lakukan prosedur normal shut down alias menghentikan sementara operasional di kilang," kata Imam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com