Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMP Ditemukan Tewas Tersetrum Saat Pegang Pagar Besi

Kompas.com - 11/12/2016, 21:14 WIB
Mansur

Penulis

POSO KOMPAS.com - Seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Poso, Sulawesi Tengah, ditemukan tewas menempel pagar besi pada salah satu cottage di tepi pantai di Desa Landangan, Poso Pesisir.

Satrio Aji (15) pelajar kelas IX, ditemukan tewas pada Minggu (11/12/2016) pagi sekitar pukul 06.00 Wita dalam kondisi kedua tangan melekat pada pagar besi cottage.

Menurut kesaksian Maman (60), penjaga cottage yang ditemui Kompas.com di lokasi, kedatangan ketiga pelajar SMP tersebut sama sekali tidak diketahui. Sebab, mereka tidak melapor saat masuk.

Dia baru tahu kejadian yang mengakibatkan adanya korban tewas itu setelah kedua teman korban datang meminta tolong,

Maman mengatakan, dua orang itu melaporkan bahwa ada korban yang terkena setrum aliran listrik saat mencoba memanjat pagar melalui jalur lain, karena posisi pintu pagar terkunci.

Karena kondisinya tidak memungkinkan dan takut kesetrum, Maman dan kedua teman korban akhirnya meminta bantuan kepada warga untuk memberitahukan polisi terdekat. 

Polisi diminta untuk segera melakukan pertolongan Satrio yang posisinya masih memegang pagar.

"Pintu cottage memang selalu dikunci agar orang-orang yang tidak jelas jangan bebas masuk, kalau bilang dipasang setrum atau aliran listrik, saya sama sekali tidak tahu," kata Maman.

Polisi dari Polres Poso langsung mendatangi lokasi dan berusaha melepaskan Satrio dari pagar besi. Setelah itu Satrio dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Poso untuk mendapatkan perawatan.

Namun, Satrio yang kondisinya sudah kritis akibat kekurangan darah tewas sebelum sampai di rumah sakit.

Tim Identifikasi Polres Poso kemudian langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa bentangan kabel telanjang tepat pada posisi korban tewas.

Pada bagian pagar ditemukan bekas potongan instalasi dan sisa-sisa arus tegangan yang diduga menyebabkan korban tewas saat memegang pagar yang memiliki aliran listrik.

Kepala Urusan Bin OPS Reskrim Polres Poso, Ipda Muhammad Ridzka menjelaskan, dari hasil olah TKP, diduga kuat Satrio tewas akibat terkena setrum.

Menurut polisi, kejadian itu juga diakibatkan kelalaian dari pemasang instalasi PLN cabang Poso yang tidak memenuhi standar.

Menurut Ridzka, selain hasil olah TKP, hasil visum yang dikeluarkan oleh pihak RSUD juga menemukan adanya bukti memar dan hangus pada kedua telapak tangan korban.

"Diduga kuat korban tewas akibat terkena aliran listrik yang ada pada pagar cottage. Selain PLN tentu kami juga harus panggil pemilik cottage," kata dia.

Ditemui terpisah, pemilik cottage, Ida (40), membantah sengaja memasang aliran listrik pada pintu pagarnya.

Menurut dia, kabel yang terbentang dan menyebabkan tewasnya Satrio ketika memegang pagar merupakan instalasi. Aliran listrik itu dipasang untuk jaringan lampu penerangan di pantai.

"Instalasi itu sudah lama dan tidak pernah bermasalah. Hampir tiap malam orang datang memancing di tempat tersebut dan tidak ada masalah. Saya sendiri kaget begitu mendengar atas musibah yang terjadi," ucap Ida.

Setelah selesai dilakukan pemeriksaan dan visum, jenazah Satrio langsung dijemput oleh pihak keluarga untuk dibawa ke rumah duka.

Keluarga akan memakamkan jenazah di taman pemakaman umum yang ada di Desa Tabalu, Kecamatan Poso Pesisir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com