Ketika Istri Para Dubes Kesulitan Membatik...

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Sejumlah istri duta besar dari negara tetangga seperti Filipina, Singapura, Korea Selatan, Malaysia dan Afrika Selatan, mencoba untuk membatik. Mereka menggoreskan canting berisi malam ke kain berukuran 15x15 cm saat berada di Pekan Batik Nusantara (PBN) 2016 di Lapangan Jetayu Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

Tampak dari ibu-ibu duta besar itu kesulitan saat membatik tulis dengan motif bunga. Meski begitu, tidak tampak wajah menyerah dari mereka.

"Ini pertama kali saya membatik, sangat sulit. Saya diajari cara memegang canting untuk membatik lama-lama menjadi mudah. Tapi saya mengapresiasi pembuat batik karena ini sangat menbutuhkan kesabaran," kata Doris Novicio, Istri dubes Filipina, Selasa (4/10/2016).

Menurut dia, batik khususnya di Indonesia sangat bagus untuk dipakai. Dirinya pun memakai kain batik meski di Filipina sulit untuk mendapatkannya.

"Di negara saya batik sangat langka, kami harus mencari ke daerah yang dekat dengan Indonesia, seperti Davao, dekat dengan Manado, kami bisa melihat batik di sana," sebut dia.

Doris menilai, batik yang dipakainya sangat nyaman meski dipakai di wilayah tropis. Ia berjanji akan mempromosikan kain batik khususnya dari Pekalongan jika pulang ke Filipina.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga mencoba untuk membatik mengaku mengalami kesulitan serupa. Dia menyebut, lilin batik sempat meluber ke kain batik.

"Ternyata membatik ada tekniknya, canting agak miring terus ditarik dari atas ke bawah, lama-lama bisa juga," sebut Ganjar.