Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Bantuan, Sriana Berhenti Jualan Roti Keliling hingga Puluhan Kilometer

Kompas.com - 06/09/2016, 22:47 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Masih ingat dengan Sriana (41), seorang ibu yang berjualan roti keliling bersama tiga anaknya karena suaminya sakit saraf?

Baca: Suami Sakit, Sriana dan 3 Anaknya yang Masih SD Berjualan Roti Keliling hingga Dini Hari

Saat ini, kehidupannya sudah mulai membaik setelah mendapat bantuan dari sejumlah pihak. Bahkan, Kapolres Batu AKBP Leonardus Simarmata sudah memberikan bantuan berupa renovasi rumah terhadap rumah Sriana yang ada di Jalan Muharto Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur.

Rumah yang awalnya sempit, kumuh, dan lapuk itu kini sudah menjadi rumah berlantai dua. Lantai semen kini sudah berlantai keramik. Rumah ukuran 3 x 4 meter itu terdiri dari dua kamar.

Semua kamar ada di lantai atas dengan ukuran 2 x 2 meter, sementara di lantai bawah dibuat ruang tamu, dapur, dan kamar mandi.

Awalnya, dengan bantuan dari berbagai pihak, Kapolres Batu menawari Sriana rumah baru. Namun, Sriana menolak. Dia memilih tetap tinggal di rumahnya karena merupakan pemberian dari buyutnya.

"Langsung semua dari Kapolres (Kapolres Batu AKBP Leonardus Simatmata). Katanya mau dibantu rumah, dibelikan. Aku enggak mau karena ini omahe mbahe," katanya saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Selasa (6/9/2016).

Atas permintaan Sriana, Kapolres akhirnya urung membelikan rumah baru untuk Sriana. Kapolres akhirnya menyewa pemborong untuk merenovasi rumah tersebut hingga jadi dua lantai.

Pengerjaan renovasi rumah itu dimulai sejak 20 Juli 2016. Sejak itu, Sriana bersama keempat anaknya, Dwi Kurniawan Putra (16) yang sudah putus sekolah, Tri Sutrisno (11) yang masih kelas IV SD, Kurnia Putri (9) yang masih kelas III SD, dan Juliastuti (6) yang masih kelas I SD serta suaminya, Suwarno (55), yang sakit saraf, tinggal di rumah mertuanya.

Sejak saat itu pula, Sriana berhenti berjualan roti keliling yang biasa ia lakukan bersama ketiga anaknya hingga larut malam. "Sebenarnya disuruh kos, tetapi daripada kos, akhirnya tinggal di rumah mertua," katanya.

Meski renovasi sudah selesai dan Kapolres sudah memberikan kunci rumah kepadanya, Sriana masih belum menempati rumah tersebut. Menurut dia, sebelum rumah itu resmi ditempati, harus digelar syukuran dulu.

"Kalau suami dan anak sudah ada yang tidur sini. Tetapi, karena saya tulang punggung keluarga, saya tidak boleh dulu. Harus ada tumpengan dulu," katanya.

Rencananya, rumah itu bakal ditempati secara resmi oleh Sriana pada tanggal 22 September nanti.

Kontributor Malang, Andi Hartik Sriana (41) bersama ketiga anaknya mendorong gerobak saat melintas di Jalan Pasar Besar Kota Malang, Jawa Timur, Senin (25/7/2016) sekitar pukul 18.30 WIB.
Tidak lagi berjualan roti keliling

Tidak hanya bantuan tempat tinggal, Sriana juga bakal mendapat stan berjualan dari Dinas Sosial Kota Malang. Sriana bakal berjualan di Kompleks Kantor Dinas Sosial Kota Malang yang ada di jalan Raya Sulfat Nomor 12 Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Sriana berencana mendatangi Dinas Sosial untuk memastikan stan jualannya itu.

"Kalau di kantin, mau jualan gado-gado, tahu lontong, tahu bumbu, nasi kare, kopi, teh, es campur, dan roti-roti," katanya.

Meski sebelumnya tidak pernah jualan makanan, Sriana yakin pasti bisa. Terlebih lagi, sudah ada temannya yang siap membantu mengajarinya masak.

Lagi-lagi, Sriana mengaku masih terbentur modal untuk memulai usahanya. Namun, menurut dia, Kapolres Batu siap memberikan bantuan lagi.

Masih terbeban pengobatan suami

Meski sudah mendapat berbagai bantuan, Sriana masih menanggung beban suaminya yang sakit saraf.

Namun, kini, beban yang ditanggungnya tidak begitu besar. Ia hanya cukup membayar angkutan untuk membawa suaminya ke Rumah Sakit Tentara dr Soepraon.

Sementara itu, untuk biaya pengobatannya, Sriana sudah memiliki Jamkesmas sehingga bisa berobat gratis.

"Kalau mau habis obatnya ya ke Soepraon (RST dr Soepraon). Kalau obatnya sudah Jamkesmas. Cuma banyar ongkos bawanya ke sana," ungkapnya.

Saat ini, kondisi suaminya sudah mulai membaik. Sudah mulai bisa bergerak dengan cara merayap. Sebelumnya, kaki suaminya itu tidak bisa bergerak sama sekali.

"Sudah bisa merayap, tetapi kakinya ini tidak kuat," katanya.

Akan terus dipantau

Kapolres Batu AKBP Leonardus Simarmata mengaku tergerak hatinya untuk membantu setelah mendengar kisah Sriana bersama tiga anaknya yang masih kecil. Dari situ, Leonardus langsung memberikan bantuan kepada Sriana.

"Karena melihat kondisinya, merasa prihatin, akhirnya kami bantu," katanya saat dihubungi Kompas.com.

Leonardus menyebut, bantuan itu berasal dari uang pribadi dan sejumlah donatur yang ingin membantu Sriana. Ke depan, ia akan terus memantau kondisi Sriana dan keluarganya, terutama soal kondisi suaminya.

Jika memungkinkan, ia akan memberikan bantuan lagi untuk kesembuhan suami Sriana itu.

"Kita pantau kondisi suaminya. Kita akan bantu apa yang bisa kita bantu," katanya.

Sriana merupakan penjual roti keliling yang mengitari ruas jalan di Kota Malang hingga puluhan kilometer. Sriana terpaksa menjadi tulang punggung keluarganya setelah suaminya sakit saraf sejak tahun 2012.

Sriana berjualan roti bersama tiga anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Sementara itu, anaknya yang paling tua menjaga ayahnya di rumahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com