Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis Ini Mengaku Diperkosa 25 Pria hingga Sakit Demam

Kompas.com - 28/07/2016, 09:17 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial Ay (20) diduga menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan 25 pria. Mirisnya, aksi bejat itu didalangi pria yang tak lain adalah pacar korban.

Korban pun akhirnya melaporkan kekerasan seksual yang dialaminya itu kepada Polresta Pontianak pada Selasa (26/7/2016) sore.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pertengahan bulan Juni 2016 lalu. Saat itu, korban yang merupakan warga Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, ini dijemput pacarnya yang bernama Bayu alias Alau (20) untuk diajak jalan-jalan menggunakan sepeda motor sekitar pukul 23.00 WIB.

Kemudian korban diajak jalan menuju sekitar pelabuhan yang ada di kecamatan tersebut dan dibawa masuk ke sebuah kapal bermuatan kayu.

"Saya dibawa masuk ke dalam kapal itu, tapi saya terkejut karena tiba-tiba di dalam kapal itu ada empat orang lain yang tak saya kenal," ujar korban di Mapolresta Pontianak, Selasa (26/7/2016).

Tak lama, kapal pun berjalan menyusuri sungai Kapuas. Di dalam kapal itulah pemerkosaan pertama dialami korban. Ia pertama kali diperkosa pacarnya sendiri, kemudian digilir oleh keempat rekan pacarnya yang turut berada di dalam kapal itu.

Setelah diperkosa, korban kemudian diantar pulang ke rumah sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Sebelum pulang, korban sempat diberi uang Rp 100.000.

Meski sudah mendapat perlakuan keji itu, korban mengaku masih menjalani hubungan pacaran dengan Alau. Peristiwa pemerkosaan itu pun tak dilaporkan kepada polisi.

“Saya sudah niat mau lapor polisi, tapi tidak berani dan tidak berani cerita juga kepada siapapun waktu itu, karena dia janji mau berubah dan akan menikahi saya," ujarnya polos.

Pemerkosaan kedua

Namun, janji tinggallah janji. Aksi bejat itu kemudian kembali dilakukan seminggu kemudian. Saat itu masih dalam suasana bulan Ramadhan. Lagi-lagi korban dijemput pacarnya itu dengan maksud diajak jalan-jalan dan dibawa ke terminal speed boat.

Di tempat itu sudah ada empat orang rekan Alau yang juga tak dikenali oleh korban. Tak lama kemudian Alau pergi dan meninggalkan korban bersama empat rekannya itu.

Di situ korban sempat dilecehkan oleh rekan Alau, beberapa saat sebelum Alau datang dan kembali membawanya pergi menuju ke tengah-tengah lapangan sepak bola.

Ketika sudah berada di tengah lapangan sepak bola itu, korban kemudian kembali diperkosa pacarnya itu di atas sepeda motor. Tak lama kemudian, empat rekan Alau yang ada di terminal sped boat tadi juga datang menghampiri mereka dan ikut memperkosa korban.

Korban saat itu sempat meronta, namun tak kuasa melawan lima pria yang memperkosanya itu.

Setelah diperkosa, korban kemudian diantar pulang kembali ke rumah. Usai peristiwa kedua tersebut, korban sempat lama tak berkomunikasi dengan pacarnya.

Kembali diperkosa

Rupanya, penderitaan korban masih belum berakhir. Ia pun kembali dihubungi pacarnya pada Sabtu (16/7/2016) yang lalu. Alau datang menjemput korban dan kembali mengajaknya jalan-jalan di salah satu gedung pertemuan yang ada di Kecamatan Rasau Jaya.

Setibanya di gedung itu, korban kemudian ditinggal oleh pacarnya. Sepeninggal pacarnya, korban kemudian didatangi dua orang yang mengaku sebagai abang Alau dan membawa korban dengan maksud hendak mengantar korban ke rumah Alau.

"Rupanya saya dibawa ke sawah-sawah, lalu mereka berdua memaksa saya berhubungan badan di situ," ujar korban lirih.

Tak hanya dua orang itu, tak lama kemudian datang juga dua orang lainnya disusul pacar korban dan lagi-lagi korban diperkosa lima pria bejat di sawah itu.

Setelah mengalami peristiwa pemerkosaan yang ketiga itu, korban sempat tidak mau menjalin komunikasi dengan Alau. Namun, pada Jumat (22/7/2016) malam, tiba-tiba pacarnya itu kembali datang dan menjemput korban.

Korban pun menuruti dan kembali dibawa pacarnya itu ke gedung pertemuan. Di dalam gedung itu, ada sejumlah teman Alau. Saat itu, mereka dalam kondisi mabuk minuman keras.

Korban sempat diganggu, namun tak sampai diperkosa. Korban kemudian dibawa ke sebuah jembatan yang menjadi tempat kumpul rekan Alau.

Ada sekitar 11 orang di jembatan itu, termasuk rekan Alau yang ada di gedung pertemuan tadi yang mengikuti mereka ke jembatan. Alau kemudian bersama tiga orang rekannya pergi dan meninggalkan korban bersama tujuh orang yang ada di jembatan itu.

Sepeninggal Alau, korban kemudian diseret ketujuh orang itu ke semak-semak dekat sebuah kuburan. Di semak-semak itulah korban kembali mengalami pemerkosaan. Bahkan, korban disiksa dengan cara tangan diikat dan mulutnya dibekap menggunakan baju para pelaku. Korban pun pasrah tak kuasa melawan tujuh pria mabuk itu.

"Saya sempat merasa antara sadar atau seperti tertidur, kayak pingsan. Begitu saya sadar, saya kembali diperkosa sama mereka," ceritanya.

Kemudian, korban dijemput Alau dan hendak diantar pulang. Namun, diduga masih di bawah pengaruh alkohol, Alau urung mengantar korban pulang.

Korban kemudian dibawa ke tempat lain yang di situ sudah berkumpul rekan Alau. Beruntung, saat itu korban berhasil melarikan diri dari tempat itu.

Demam

Kecurigaan adik korban muncul ketika korban sakit demam pada Sabtu (24/7/2016). Ia pun kemudian menceritakan serangkaian peristiwa kelam yang dialaminya itu kepada sang adik.

"Ada sekitar 25 orang total mereka yang perkosa saya. Saya kemudian melapor ke Polsek Rasau Jaya," ujarnya.

Seperti yang diakui korban, usia pelaku bervariasi, mulai dari anak di bawah umur pelajar tingkat SLTP, remaja, hingga pria dewasa yang sudah berkeluarga.

Kasus ini kemudian dilimpahkan ke Polresta Pontianak untuk ditindaklanjuti.

Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Andi Yul, Rabu (27/7/2016), mengatakan, tiga pelaku sudah ditangkap Tim Jatanras. Dua dari tiga pelaku itu masih di bawah umur.

Polisi saat ini masih mendalami keterangan pelaku yang ditangkap tersebut. Untuk sementara, kata Andi, jumlah pelaku diperkirakan ada belasan orang.

"Anggota Jatanras Polresta gabungan dengan anggota Polsek Rasau Jaya saat ini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya," kata Andi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com