Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ari Selamat dari Longsor Setelah Tubuhnya Tergulung Kasur

Kompas.com - 21/06/2016, 08:33 WIB

PURWOREJO, KOMPAS.com - Kejadian longsor di Desa Donorati, Kecamatan Purworejo, diwarnai penuh cerita mukjizat bagi keluarga Sutarman.

Istri dan adik ipar Sutarman, Musinah dan Ari, serta Sutarman selamat dalam tragedi, Sabtu (18/6/2016) malam, tersebut. Ari selamat setelah tubuhnya tergulung kasur dan terendam dalam lumpur hingga sebatas kepala.

Sebelum kejadian, Musinah sedang berada di luar rumah untuk membendung air selokan yang meluap ke kolam ikan lele miliknya.

"Waktu itu hujan deras sejak sore. Air selokan meluap kalau nggak dibendung khawatir masuk kolam bisa-bisa ikan lele hilang," kata Sutarman, Senin (20/6/2016).

Sekitar pukul 19.00, Sutarman berencana menjemput dua putrinya, Shifa dan Desti, yang sedang bermain di rumah Karyono, adik Sutarman. Karena hujan deras, dua anaknya buka puasa di rumah Karyono. Sutarman mendapat SMS dari anak pertamanya, Shifa.

"Pak nyong karo Desti buka nang Pandu (Pak, saya dengan Desti buka puasa di tempat Pandu - anak Karyono)," kata Sutarman membacakan isi pesan singkat Shifa.

Ketika Sutarman akan membuka pintu, longsor itu pun datang menghancurkan bagian depan rumah. Sutarman tertimpa pintu dan reruntuhan dinding serta tandon air. Sementara itu, istrinya selamat meski tertimpa patahan kayu kandang.

Musinah berhasil lolos dari lumpur dan reruntuhan kayu lalu masuk ke rumah melalui jendela. Musinah teriak ke Sutarman untuk segera keluar rumah namun ia masih belum mampu berdiri.

"Kosik Mak nyong rung iso tangi. Lungo sik wae (Nanti dulu Mak, saya belum bisa bangun)," perintah Sutarman.

Musinah keluar lewat jendela samping rumah. Sekuat tenaga Sutarman bangkit lalu keluar lewat jendela samping rumah. Kondisi malam itu gelap gulita lantaran listrik mati setelah kejadian.

Sutarman terhenyak rumah Karyono dan kakaknya, Jumikin, rata dengan tanah. Ketika menuju lokasi aman. Sutarman menemukan istri Karyono, Ari, dalam kondisi hidup posisi terendam lumpur dan tergulung kasur. Namun kondisi berbeda dengan anak Ari, Pandu, yang tewas tertindih Ari.

"Badannya tergulung kasur terendam lumpur. Tapi mukanya tidak. Lalu adik ipar saya tolong," kata Sutarman.

Ketiganya selamat. Namun dua anak Sutarman, dua keponakan, dan kakak ipar tewas. Sementara itu, Karyono dan Jumikin masih belum ditemukan dalam timbunan longsor.

Bambu diganti albasia

Sutarman tidak punya firasat akan terjadi longsor. Ia hanya berfikir longsor akan terjadi di daerah lain lantaran tebing tinggi depan rumahnya tidak akan longsor.

"Tebing itu memang dulunya hutan bambu tapi diganti albasia. Kondisinya masih muda saat terjadi longsor," ujarnya.

Menurut cerita istrinya, longsoran berupa air dan tanah.

"Kata istri saya air ada di atas tanah sebelum tercampur jadi lumpur. Tinggi menggulung kayak gelombang air laut," ujarnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com