Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keroyok Juru Parkir, Provost Gadungan Ditangkap Polisi 

Kompas.com - 14/02/2016, 21:03 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Dua warga Pontianak ditangkap polisi lantaran menganiaya seorang juru parkir dipusat perbelanjaan komplek Ayani Megamall, Jalan Perdana, Pontianak (13/2/2016).

Dua warga yang ditangkap tersebut adalah Tedy Priambudi warga Komyos Sudarso dan rekannya Leo Gunawan warga Sungai Kakap.

Kapolsek Pontianak Selatan, AKP Kartyana mengungkapkan, keduanya berhasil diamankan hanya berselang beberapa jam setelah melakukan penganiayaan terhadap Rudi Alfian alias Dede.

“Mereka saat ini sedang diperiksa, karena mengeroyok serta menganiaya korban. Sudah begitu, mereka juga mengaku sebagai polisi,” kata Kartyana, Minggu (14/2/2016).

Kartyana mengungkapkan, peristiwa pengeroyokan tersebut berawal saat arus lalu lintas di depan jalan keluar masuk Ayani Megamall padat merayap sekitar pukul 21.00 Wib.

Dalam kondisi tersebut, dari arah jalan Perdana ada lima sepeda motor melaju kencang menuju jalan Ahmad Yani.

Karena padatnya lalu lintas, saat berada tepat didepan akses keluar masuk Ayani Megamall, sepeda motor yang paling depan mengerem mendadak dan mengenai mobil yang akan masuk ke Ayani Megamall. Terjadilah tabrakan beruntun oleh sepeda motor di belakangnya.

Pada saat bersamaan, Dede yang merupakan juru parkir di luar lingkungan Ayani Megamall tersebut tengah mengeluarkan sepeda motor konsumen dari lokasi parkiran. Dede pun terkejut karena nyaris ditabrak pengendara yang menyalip tersebut.

“Kemudian Dede refleks menampar pengendara yang menyalip tersebut. Pengendara itu kemudian tetap melaju ke jalan Ayani,” ujar Kartyana.

Awalnya, Dede berpikir jika tamparan tersebut hanya mengenai sedikit bagian helm pengendara tersebut. Dede pun tak mengira perbuatannya tersebut bisa berbuntut panjang.

Sekitar pukul 22.30, Dede kemudian didatangi dua orang yang tak dikenal. Mereka adalah Tedy dan Leo. Tedy saat itu datang dan mengenakan atribut kepolisian, seperti kaos Provos Polda Kalbar lengkap dengan kopelrem, baret, senter penyetrum dan unit radio HT.

Ternyata, pengendara yang ditampar Dede adalah keponakan Tedy. Layaknya seorang polisi, Tedy kemudian bertanya kepada Dede.

"Siapa yang memukul keponakan saya" kata Tedy seperti diungkapkan Kartyana.

Dede yang menyadari atribut lengkap yang digunakan Tedy langsung kabur menuju arah salah satu hotel dibelakan Mall tersebut. Namun, Dede terdesak dan berhasil ditangkap keduanya.  

“Setelah ditangkap, kemudian Dede dicekik lehernya oleh Leo. Sedangkan Tedy, langsung menginjak-injak perut Dede sebanyak tiga kali, serta menyetrum tangan Dede,” jelas Kartyana. 

Aksi pengeroyokan tersebut diketahui Irwan, paman Dede. Irwan pun kemudian datang bersama rekannya untuk melerai. Kemudian salah satu rekan Irwan melaporkan kejadian tersebut ke Pos Police Corner yang berada dalam komplek Mal tersebut.

“Sambil menunggu anggota polisi datang, Irwan bertanya kepada Tedy tempat bertugasnya. Oleh Tedy, dijawab bertugas di Polda Kalbar. Namun pada saat ditanyakan KTA-nya, Tedy berpura-pura sibuk menelpon sambil menghindari kerumunan warga,” ungkap Kartyana.

Tak lama berselang, empat anggota Pos Police Corner datang ke lokasi kejadian menenangkan warga. Polisi kemudian menanyakan identitas serta KTA Tedy. Namun Tedy tetap masih berpura-pura sibuk menelpon. Karena gerak geriknya mencurigakan, Tedy dan Leo pun digelandang ke Polsek Pontianak Selatan untuk dimintai keterangan.

“Sementara Dede yang tak berdaya, dibawa ke rumah sakit terdekat untuk divisum,” jelasnya.  

Saat berada di Polsek, semuanya terungkap. Tedy yang awalnya mengaku sebagai anggota kepolisian kemudian mengakui dirinya adalah seorang satpam.

“Hingga saat ini, kedua orang tersebut masih diperiksa di Mapolsek. Mereka terancam pidana penjara diatas lima tahun sesuai pasal 170 KUHP tentang penganiayaan dan pengeroyokan,” tegas Kartyana.

Kartyana menegaskan, bagi warga masyarakat untuk tidak mengaku-ngaku sebagai polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com