Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Soehardi, Bekas Murid yang Jadi Kepala Sekolah di Pelosok Aceh Singkil

Kompas.com - 25/11/2015, 09:25 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com – Sangat bersemangat, Soehardi (47) menunjukkan bangunan sekolah yang dipimpinnya. Bangunan permanen yang bagus dengan halaman yang bersih. Satu tiang bendera berdiri kokoh di sana.

Sekolah ini bukanlah di kota atau di pinggir jalan. Tapi, sekolah dengan nama Sekolah Dasar Negeri I Kuala Baru ini berlokasi di Desa Kuala Baru Sungai, Kecamatan Kuala Baru, Kabupaten Aceh Singkil.

Lokasi ini nun jauh di penghujung kabupaten. Setelah Kecamatan ini, maka Kabupaten Aceh Singkil ini langsung berhadapan dengan laut bebas.

Akhir pekan 21 November 2015 lalu, Kompas.com berkesempatan berkunjung ke Kuala Baru.

Akses tempuh hanya bisa dengan perahu motor yang selalu disebut “Robin” oleh masyarakat setempat.

Jika menggunakan Robin dengan mesin berkapasitas 25pk, maka perjalanan mengarungi Sungai Singkil menuju Kecamatan Kuala Baru hanya ditempuh 25 menit.

Namun, jika menggunakan perahu angkutan yang menjadi moda transportasi warga sehari-hari, perjalanan ditempuh sekitar 45 menit.

Sungai yang diseberangi lebarnya 250 meter, melewati kanal kecil ditengah sungai yang kanan-kirinya ditumbuhi pohon nipah, perjalanan serasa di dalam film-film Hollywood.

“Ini adalah daerah terpencil, tapi saya tidak ingin anak-anak di sini juga ikut terpencil mutu pendidikannya,” sebut Soehardi yang kini menjabat sebagai Kepala Sekolah, Sabtu (21/11/2015).

Duduk di teras sekolah, suasana sepi karena jam belajar sudah usai. Soehardi pun mengenang sekeping masa hidupnya lebih dari 40 tahun lalu.

“Mungkin anda tidak percaya kalau saya adalah murid di SD ini, dan saya menamatkan sekolah di sini tahun 1984, kemudian melanjutkan sekolah ke kabupaten lain, hingga menjadi guru,” kata ayah dari empat anak ini.

K12-11 Inilah bangunan Seklah Dasar Negeri I Kuala baru, Kabupaten Aceh Singkil
Usai bertualang di luar kampung, dengan gelar sarjana, Soehardi kembali ditempatkan di Kuala Baru.

“Saat saya sekolah dulu gedung sekolah ini masih dengan bangunan semi permanen, tapi kini sudah menjadi bangunan permanen yang bagus, saya ingin mutu sekolah ini juga sebagus gedungnya,” ujar dia.

Kembali ke Kuala Baru, awalnya Soehardi menjadi guru biasa di tahun 1994, hingga akhirnya ia diangkat menjadi kepala sekolah tahun 2014.

21 tahun menjadi guru dan kemudian diangkat menjadi kepala sekolah, beragam ide sudah dituangkan Soehardi untuk almamaternya.

“Anak-anak senang dengan beliau, cara mengajarnya enak dan banyak kegiatan kini dilakukan di sekolah jadi anak-anak senang,” ujar Rubama, warga Desa Kuala Baru Sungai, menganggapi sosok Soehardi.

Ada banyak kemajuan yang kini dialami oleh SDN1 Kuala Baru, di antaranya sistem belajar yang kini menggunakan komputer dan online.

“Ke depannya saya ingin sekolah ini memiliki komputer jinjing, sehingga bisa digunakan juga oleh anak-anak didik, saya sudah berdiskusi dengan komite sekolah dan mereka setuju,” sebut Soehardi.

Ada hal yang mengesankan bagi kami, sebut Soehardi, yakni saat menggelar kegiatan perpisahan murid kelas enam beberapa bulan lalu.

“Di sini kami membuat acara perpisahan dengan menampilkan aneka kesenian yang dilakoni oleh murid-murid, dan ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Anak-anak sangat senang karena mereka bisa unjuk kebolehan,” papar Soehardi dengan mata berkaca-kaca.

“Ini semua bukan karena saya, tapi dukungan semua pihak, para guru, orangtua murid dan warga desa yang memang bertekad ingin maju,” lanjutnya.

Mentasbihkan dirinya di sekolah yang pernah memberinya bekal ilmu, Soehardi bertekad untuk terus memajukan pendidikan di Kuala Baru.

“Mendidik adalah jiwa saya, meski hidup sangat lokal, saya ingin murid-murid di sini berpikir global,” tegas Soehardi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com