Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen PSDKP: Penyebaran HIV/AIDS Bisa dari "Illegal Fishing"

Kompas.com - 19/08/2015, 16:59 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Maraknya aksi kejahatan pencurian ikan di wilayah timur Indonesia ditenggarai sebagai biang penyebaran penyakit HIV/AIDS.

Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Asep Burhanudin seusai menenggelamkan 15 kapal di perairan Kalimantan Barat. Kondisi tersebut diungkapkan Asep terkait dengan salah satu temuan perusahaan asing di kawasan "remote area" di daerah Merauke, Papua. Ironisnya, kata Asep, perusahaan tersebut membangun aset dengan membawa serta material dari negara asalnya.

"Nah, yang lebih fatalnya lagi, semua HIV-AIDS ditularkan oleh ABK mereka" ujar Asep, Selasa (18/8/2015) malam.

Modus yang dilakukan oleh pelaku illegal fishing pun beragam. Salah satunya dengan menggandakan dokumen perjalanan. Lemahnya penegakan hukum juga memudahkan para pelaku melancarkan aksinya.

"Mereka itu tidak bodoh. Kapal datang daripada kosong, mereka bawa kulit buaya, tanduk rusa, dan lain sebagainya yang bisa berguna di negara mereka. Sebaliknya, mereka kembali membawa sembako, buah-buahan dan lainnya yang bisa laku dijual di sini," ujar Asep.

Lemahnya pengawasan dan sinergitas antar-instansi di masa lalu lalu menjadi salah satu pintu masuk maraknya aksi tersebut. Selain itu, cakupan wilayah perairan yang sangat luas tanpa ditunjang fasilitas yang memadai membuat para pelaku illegal fishing semakin merajalela.

"Ini menandakan penegak hukum kita lemah. Cakupan wilayahnya luas, sementara fasilitas yang dimiliki sangat terbatas. Selain itu, sinergitas antar instansi juga lemah. Ya, itu jadi pelajaran dan pengalaman kita untuk bersama-sama menjaga sumber daya kelautan kita. Spirit baru, semangat baru, komitmen kita dalam menjalankan tugas," tegas Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com