"Selain keterangan saksi-saksi, tim terpadu yang melakukan investigasi sedang memeriksa rekaman CCTV di sekitar TKP. Rekaman CCTV itu diperoleh di kantor-kantor dinas Pemerintah Kabupaten Gowa yang dekat dengan TKP," kata Panglima Kodam VII Wirabuana Mayor Jenderal (Mayjen) Bachtiar kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Senin (13/7/2015).
Bachtiar juga menegaskan, institusi TNI dan Polri tetap harus menjaga harmonisasi. Dia berharap sinergi antara TNI dan Polri tetap terjalin.
"Jangan mau TNI dan Polri diadu domba. Kita harus tetap tenang dan terus mengusut kasus ini hingga tuntas," tegasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulselbar Komisaris Besar (Kombes) F Barung Mangera mengatakan, pengusutan kasus penyerangan anggota TNI yang menewaskan seorang prajurit menjadi atensi pihaknya untuk dituntaskan. Kepolisian kini tengah mengumpulkan petunjuk-petunjuk yang ada di TKP.
"Kejadian penyerangan anggota TNI di Lapangan Syekh Yusuf tidak ada kaitannya dengan kasus penyerang pos polisi di Bundara Samata, Kabupaten Gowa, yang menewaskan seorang polisi. Jadi tidak ada itu aksi balas dendam dan kedua kasus itu sementara diselidiki," kata Barung.
Sebelumnya telah diberitakan, insiden berdarah itu terjadi di Lapangan Syekh Yusuf, Kabupaten Gowa, Minggu (12/7/2015). Saat itu, dua anggota Kostrad, yaitu Prajurit Satu Aspin dan Prajurit Satu Faturahman, tengah mengobrol. Tiba-tiba, sekelompok orang tak dikenal menyerang mereka secara brutal. Keduanya sempat ditanyai identitasnya, apakah polisi atau tentara. Setelah itu, mereka lantas dibacok dengan menggunakan senjata tajam.
Aspin dan Faturahman mulanya dilarikan ke Rumah Sakit Syekh Yusuf yang terletak tak jauh dari TKP. Karena kondisinya memburuk, Aspin dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Berselang beberapa jam, pemuda itu tewas dengan luka bacok di dada kiri. Adapun Faturahman yang menderita luka tikam di perut masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pelamonia. [Baca juga: Anggota TNI Tewas Ditikam Sekolompok Pria Bermotor]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.