Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Pembusukan, Kantong Jenazah Korban Hercules Dipindahkan ke Tempat Pendingin

Kompas.com - 03/07/2015, 09:10 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com — Puluhan kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 dipindahkan ke tempat pendingin (cold storage) sejak Kamis (2/7/2015) malam. Saat ini, sudah ada dua tempat berbentuk peti kemas berwarna putih di samping ruang post mortem Rumah Sakit Umum Pemerintah Haji Adam Malik, Medan.

"Ini buat mencegah pembusukan jenazah, apalagi ini sudah masuk hari ketiga," kata Wakil Kepala Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Didiet di RSUP Adam Malik, Jumat (3/7/2015).

Dua tempat pendingin ini masing-masing bisa menyimpan hingga 100 kantong jenazah. Selain itu, Tim DVI juga menerapkan perbedaan spesifikasi suhu untuk dua jenis jenazah.

"Kalau belum teridentifikasi, suhunya 4 sampai 5 derajat celsius. Kalau sudah teridentifikasi minus 20 derajat celsius," ucap Didiet.

Perbedaan spesifikasi suhu ini bertujuan untuk memudahkan Tim DVI. Salah satunya ialah agar tidak kesulitan memotong untuk yang belum teridentifikasi. "Kalau terlalu dingin nanti susah motong-nya kalau belum teridentifikasi," ujar Didiet.

Proses identifikasi akan kembali dilakukan pagi ini. Tim identifikasi juga akan ditambah dari berbagai pihak, seperti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, dan Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jateng. "Ahli spesialis forensik ada 15 orang," kata Didiet.

Tim DVI juga mulai mengalami kesulitan identifikasi. Salah satunya ialah karena pembusukan dan data antemortem keluarga yang belum cocok.

Sebelumnya, kantong jenazah yang dibawa dari tempat kejadian perkara (TKP) ke RSUP H Adam Malik sebanyak 145 kantong jenazah. Sementara itu, sebanyak 96 jenazah sudah teridentifikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com