"Peti Jenazah belum ada. Mana tidak ada uang untuk beli peti?" kata salah satu anggota Ikawangi di Denpasar, Bali, Selasa (16/6/2015).
Akhirnya anggota Ikawangi ini diberi uang oleh rekannya untuk membeli peti mati.
Jurnalis yang bersiaga di RS Sanglah setiap hari dan beberapa pihak bertanya-tanya tentang keberadaan para pejabat yang konon akan bantu segala keperluan dan dukungan terkait pemulangan Angeline. Bukan masalah sudah memberi uang, tetapi hal-hal kecil seperti ini justru diabaikan dan menghambat keberangkatan jenazah beberapa menit.
Akhirnya Ikawangi membayar peti mati yang dijual seharga Rp 1,4 juta. "Ya, di rumah sakit kan tersedia peti yang dititipkan. Jadi jika ada yang mendadak membutuhkan peti jenazah bisa membeli langsung. Peti jenazah Angeline seharga Rp 1,4 juta," kata salah satu pegawai rumah sakit.
Jenazah Angeline setelah dimasukkan ke peti mati kemudian diberangatkan menggunakan ambulans milik Ikawangi bernomor P 809 VP pada pukul 15.40 Wita, Setelah itu, jenazah dibawa ke Desa Wadung Pal, Kecamatan Glenmor, Kabupaten Banyuwangi dan diperkirakan tiba malam hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.