"Kebutuhan bahan pokoknya memang masih belum. Yang ada cuma mie instan yang stoknya masih cukup," kata Ifan di lokasi posko pengungsian, Sabtu (13/12/2014) malam.
Untuk data pengungsi di Desa Karangkobar, jumlahnya berkisar 350-an orang. Jumlah mereka terbagi di beberapa tempat pengungsian dari beberapa dusun di Desa Sampang.
"Jumlah pengungsi bertambah terus, kami memang buka untuk itu. Kalau ditotal yang sudah mengungsi sekira 350-an jiwa, dan kami masih kekurangan logistik," paparnya.
Salah satu pengungsi, Saifudin, warga dusun Pekik, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar mengatakan, meski kebutuhan selimut belum tersedia, dia sudah beruntung bisa dilayani oleh petugas dan sukarelawan dengan baik.
Dia juga tidak menganggap kekurangan perlengakapan sebagai hal yang wajib dipenuhi. Untuk itulah, dia menerima saja apa yang diberikan kepada mereka.
"Tadi makan tiga kali, pagi, siang dan sore. Kami malah tidak enak, petugas sangat baik pada kami," paparnya saat ditemui di lokasi pengungsian di balai desa.
Di tempat pengungsian, dia tak tahu kapan kembali ke tempat tinggalnya. Mereka masih ketakutan dan diminta untuk menjauhi tempat tinggalnya. Mereka sangat berharap agar warga korban lain yang masih terpendam dalam material longsor untuk bisa dilakukan pencarian.