Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditegur karena Buat Onar, Berandalan Motor Rusak Pos Satpam Gedung Sate

Kompas.com - 24/11/2014, 15:51 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Gerombolan bermotor merusak dua pos satpam di Gedung Sate, yakni pos 3 di Jalan Banda dan pos 4 di Jalan Cimandiri (belakang Gedung Sate) Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/11/2014) kemarin. Mereka melempari pos dengan batu.

Akibat insiden itu, kaca-kaca pos pecah berserakan. Selain itu, barang - barang elektronik seperti TV di pos tersebut pecah terkena lemparan batu. Namun, tidak ada petugas keamanan yang terkena lemparan batu.

"Ada dua pos di Gedung Sate yang dirusak oleh mereka (gerombolan bermotor)," ujar Kepala Biro Humas Protokol dan Umum Pemprov Jawa Barat Ruddy Gandakusumah saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (24/11/2014).

Ruddy mengatakan, ada empat motor masing-masing berboncengan. Ruddy mengatakan, insiden itu berawal saat gerombolan empat motor berbuat onar dengan menendang-nendang traffic cone di sekitar jalan belakang Gedung Sate.

"Jadi mereka itu sebelumnya memainkan kerucut yang biasa dipakai untuk pembatas jalan (traffic cone). Traffic cone itu ditendang-tendang sampai berjatuhan, mereka itu sambil mabuk-mabukan," kata Ruddy.

Melihat traffic cone jatuh berantakan di jalan raya, para petugas keamanan di sekitar Gedung Sate itu lantas membetulkannya. Petugas juga sempat menegur. Tiba-tiba, gerombolan itu datang lagi dan malah menendang-nendang traffic cone itu.

"Mereka bolak-balik, mereka beberapa kali menjatuhkan itu. Sama security kita dibetulin lagi," kata Ruddy.

Petugas keamanan sempat menegur lagi. Adu mulut pun terjadi. Bahkan, para anggota geng motor itu sempat turun dan menodongkan golok ke arah petugas keamanan yang bertugas.

"Mereka sempat mengancam dan berbuat kekerasan kepada security kami dengan menodongkan golok," katanya.

Namun, mereka lalu melemparkan batu ke Pos 3 Gedung Sate. Setelah itu, mereka juga merusak Pos 4 Gedung Sate yang berjarak sekitar 200 meter dari pos sebelumnya. Setelah itu, sebagian pelaku kabur, sementara itu dua dari delapan pelaku berhasil diamankan.

"Dari empat motor berboncengan itu, security berhasil mengamankan dua orang. Dua orang pelaku itu, sudah kami serahkan ke pihak kepolisian," katanya.

Ketika ditanya, apakah sempat ada masalah antara pihak security dengan gerombolan bermotor itu, sehingga para pelaku melakukan penyerangan?. Ruddy mengatakan tidak. "Sebelumnya memang engga ada masalah apa - apa, yang jelas, para pelaku itu mabuk - mabukan, nih, botolnya juga kami ada buktinya, mereka juga membawa senjata tajam, ini juga bukti lemparan batu kami pegang," katanya.

Pemprov Jabar, kata Ruddy, berharap kepolisian secepatnya mengungkap pembuat onar dan para pelaku perusakan pos tersebut.

"Agar mereka jera. Soalnya ini bukan pertama kalinya mereka (berandalan bermotor) mencari gara-gara seperti ini. Yang jelas ini gedung pemerintah, kalau ke gedung pemerintah saja mereka sudah berani melakukan pengrusakan itu, ya, bagaimana dengan gedung-gedung atau ke warung-warung milik perorangan, makanya harus ada efek jera bagi para pelaku gerombolan motor yang selalu mencari gara-gara itu," tegas Ruddy.

Sementara itu, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol. Angesta Romano Yoyol mengatakan, pihak kepolisian akan mengusut kasus ini.

"Kita sedang dalami, saat ini sudah ada beberapa saksi yang diperiksa, kita juga memeriksa sejumlah alat bukti, salahsatunya pemeriksaan ke CCTV yang merekam insiden tersebut," kata Yoyol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com