Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Perusakan Mobil Pelat B di Bandung "Diincar" Polisi

Kompas.com - 10/11/2014, 14:50 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan berjanji akan menegakkan hukum kepada para pelaku perusakan mobil berpelat B di Bandung, Minggu (9/11/2014). Namun, kepastian tentang adanya aksi perusakan itu pun masih memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Seperti yang telah diberitakan, dikabarkan ada aksi perusakan terhadap mobil berpelat B saat massa pendukung Persib Bandung menggelar acara konvoi untuk merayakan keberhasilan "Maung Bandung" menjadi juara Indonesia Super League (ISL). "Kalau ditemukan adanya indikasi perusakan dan kita tahu siapa pelakunya, pasti akan kita proses," ujar Iriawan di Bandung, Jawa Barat, Senin (10/11/2014).

Sebab, menurut Iriawan, kabar perusakan mobil tersebut masih simpang siur. Dia mendengar ada aksi perusakan mobil berpelat B di dua lokasi, yakni di Sukaasih dan Jembatan Pasoepati (kawasan Pasteur). "Ada juga yang diberhentikan dan dipukuli kap mobilnya, kalau yang dilakukan perusakan, masih simpang siur datanya," kata Iriawan lagi.

Karena itu, Iriawan pun belum mengetahui berapa jumlah mobil "Jakarta" yang mengalami kerusakan. Namun, dia mengaku sudah menginstruksikan Kepala Polrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi untuk mendata berapa jumlah mobil pelat B yang mengalami kerusakan.

Iriawan menduga, jika benar ada perusakan, aksi itu terkait dengan kekesalan para suporter Persib menyusul penyerangan bus yang mereka alami di Jakarta pada Minggu (9/11/2014) dan menyebabkan sejumlah korban luka.

Selain itu, bus bobotoh pun mengalami penyerangan saat mereka berangkat ke Palembang untuk menonton laga final ISL Persib vs Persipura Jayapura. "Ya, tapi kan seharusnya tidak dibalas lagi," kata Iriawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com