Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elpiji 3 Kilogram Langka, Warga Pun Masak Pakai Arang

Kompas.com - 26/08/2014, 13:25 WIB
Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin

Penulis


PAREPARE, KOMPAS.com – Pasca-beredarnya surat edaran Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, Nomor 500/662/ekon/tentang penetapan harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji tiga kilogram dari Rp 12.750 menjadi Rp 14.000, hal ini membuat langkanya elpiji tiga kilogram di Kota Bandar Madani. Sejumlah agen dan pangkalan gas tutup.

“Sudah dua hari ini saya tidak memakai gas, padahal gas saya sudah habis. Terpaksa harus memasak menggunakan arang,“ ujar Wati, warga Kelurahan Galung Maloang, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Selasa (26/8/2014).

Manajer Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) selaku suplayor elpiji di Kota Parepare dan sekitarnya, Tarigan, mengaku heran. Menurut Tarigan, suplai gas bersubsidi elpiji tiga kilogram di Parepare lancar saja.

“Rata-rata kita per harinya menyuplai gas elpiji tiga kilogram di Parepare pada dua agen, yakni PT Awal Sejahtera dan PT Hj. Salma, rata-rata 4.995 tabung per hari. Jadi, jika ada kelangkaan gas di lapangan, kemungkinan ada oknum yang bermain, menjual gas jatah Parepare kepada daerah sekitar, yang harganya di atas HET Parepare,“ ungkapnya.

Tarigan mengimbau agar masyarakat yang menemukan harga pangkalan yang menjual elpiji tiga kilogram di atas harga eceran tertinggi segera melaporkannya kepada dinas yang terkait, yakni Dinas Perindag.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Parepare, Amran Ambar, jika ada agen atau pangkalan gas elpiji tiga kilogram yang nakal, pihaknya akan mencabut izin agen dan pangkalan tersebut.

“Sekiranya kita menemukan agen atau pangkalan yang menjual jatah gas Parepare ke daerah lain, kita akan mengusulkan kepada Pihak SPPBE untuk mencabut izin operasi agen dan pangkalan yang nakal,” ungkap Amran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com