Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Rela Mudik agar Satu Suara Tak Terbuang Sia-sia

Kompas.com - 09/07/2014, 06:30 WIB
Caroline Damanik

Penulis

"Yang penting, satu suara tak dibiarkan terbuang dengan cuma-cuma," tegasnya.

Demi capres pilihan

Sementara itu, Yuke (28) bela-belain pulang ke alamat sesuai KTP-nya di Bandung. Bersama enam temannya yang juga akan memilih di Bandung, dia rela menempuh kemacetan di tol Padalarang sore ini. Mereka tak peduli harus patungan mengeluarkan ongkos tol dan bensin untuk sampai di Bandung.

Yuke mengaku pada pemilihan legislatif lalu sudah mencoba untuk bisa memilih di kawasan tempat tinggalnya di Jakarta. Namun, ternyata TPS di sekitar tempat tinggalnya tidak memperbolehkan warga tanpa KTP setempat untuk mencoblos.

Dia pun mengaku tak ingin kelewatan lagi kesempatan untuk menggunakan hak pilihnya. Apalagi, menurut Yuke, ada harapan untuk Indonesia yang lebih baik pada salah satu pasangan capres dan cawapres.

"Kayaknya baru kali ini nyoblos presiden yang calon-calonnya bikin heboh. Dan baru kali ini ada calon presiden yang sesuai sama yang aku mau," ungkapnya.

"Apalagi ada teman yang bisa diajak ke Bandung buat sama-sama nyoblos. Jadinya exciting sih," tandas Yuke.

Antusiasme tinggi

Tekad Rini, Jarot dan Yuke mencerminkan hasil survei Kompas yang menunjukkan bahwa sebanyak 97 persen responden menyatakan bakal menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Presiden 9 Juli mendatang (baca juga: Survei "Kompas": 97 Persen Pemilih Bakal Gunakan Hak Pilihnya).

Berdasarkan hasil survei yang dipublikasikan di harian Kompas, Selasa, terhadap 1.109 responden yang tersebar di semua provinsi di Indonesia, hanya 1,8 persen yang ragu-ragu menggunakan hak pilih. Adapun mereka yang sejak awal menyatakan bakal golput hanya 0,2 persen.

Meski demikian, yang perlu menjadi perhatian Komisi Pemilihan Umum, yaitu seperempat responden (26,2 persen) hingga Senin (7/7/2014) menyatakan belum menerima surat undangan. Adapun yang menyatakan sudah memiliki surat undangan sebanyak 73,2 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com