Sementara itu, atribut kampanye capres, termasuk bendera parpol pengusung pasangan capres di berbagai kota kecamatan, masih jarang terlihat meski masa kampanye sudah dimulai sejak 4 Juni lalu.
Ruas-ruas jalan di Kota Polewali Mandar kini mulai ramai dihiasai bendera dan spanduk tim favorit masing-masing yang akan berlaga di Piala Dunia. Sebut saja di Jalan Kemakmuran, Jalan Pantai Bahari.
Muhtar, salah satu penggila bola di Polewali Mandar mengaku lebih nyaman bicara soal persaingan antartim peserta Piala Dunia ketimbang tim pendukung pasangan capres-cawapres tertentu.
Alasannya, meski tim yang didukung di Piala Dunia berbeda, hubungan antartetangga yang berbeda kubu tak pernah berbenturan.
Menurut Muhtar, tim pendukung pasangan capres yang hanya terbagi dua kubu cenderung mengotak-ngotakkan warga hanya karena beda pillihan politik. Warga yang beda pilihan sikap politik lebih terkesan dianggap rival yang harus diwaspadai.
“Mendukung tim di Piala Dunia jauh lebih enak ketimbang mengelompokkan diri dalam satu tim pasangan capres,” kata Muhtar.
Dalam menyambut Piala Dunia, pendukung tim Spanyol ini mengaku telah mempersiapkan perangkat televisi dengan ukuran yang lebih besar agar bisa menyaksikan seluruh jadwal pertandingan sepak bola selama Piala Dunia berlangsung.
Sementara itu, Taufik, warga lainnya, juga mengaku lebih tertarik bicara soal sepak bola daripada dunia politik.
"Diskusi politik ruwet dan sarat praktik manipulatif," ujarnya.
Taufik dan sejumlah tetangganya yang sama-sama mendukung tim Belanda di Brasil ini telah mengibarkan bendera Belanda di depan rumahnya mulai tiga pekan lalu. Bendera seluas 2x1 meter ini sudah dimilikinya sejak Piala Dunia empat tahun lalu. Tahun ini, bendera itu kembali dikibarkan.
“Dari dulu saya pendukung fanatik Belanda. Makanya bendera Belanda empat tahun lalu ini saya kibarkan lagi setiap Piala Dunia digelar,” ujar Taufik.
Taufik sendiri menjagokan tim Belanda karena dinilai sudah berpengalaman di Piala Dunia. Kemampuan para pemainnya dinilai lebih mumpuni dibandingkan tim lain seperti Brasil, Spanyol, dan Argentina.
Bagaimana dengan Anda?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.