”Sesuai dengan catatan kami, jemaah yang mendaftar umrah sebanyak 45 orang, sekarang yang datang melapor baru 30 orang,” kata Mohammad Gozali, koordinator calon jemaah umrah yang gagal berangkat.
Jemaah datang dari lima kabupaten, yakni Lumajang, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, dan Pasuruan. Mohammad Rofik asal Bondowoso mengatakan, awalnya dia tertarik mendaftar di PT Bestari karena biaya yang ditawarkan murah.
Ditunda berkali-kali
Mereka sedianya akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada Maret 2014, kemudian ditunda ke April. Lalu, ditunda lagi hingga dijanjikan lagi akan diberangkatkan pada 25 Mei. Namun, pada hari yang dijanjikan, para jemaah kembali dibohongi. Mereka kembali gagal berangkat umrah.
Setelah kembali gagal diberangkatkan, para jemaah langsung datang ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polres Jember. Mereka lalu diantar Satuan Reserse Kriminal.
Kepala Urusan Pembinaan Operasi Satuan Reserse Kriminal Polres Jember Inspektur Satu Suhartanto mengatakan, pihaknya telah menerima pengaduan jemaah umrah yang gagal berangkat ke Tanah Suci.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan penyelidikan dugaan penipuan dan penggelapan terhadap 45 calon anggota jemaah umrah itu. ”Sedianya mereka diberangkatkan umrah pada 25 Mei. Namun, hingga sekarang tidak ada seorang pun yang diberangkatkan,” kata Suhartanto.
Untuk itu, Polres Jember akan memanggil para korban untuk melakukan pemeriksaan dan mengumpulkan alat bukti. ”Pengaduan mereka akan kami tindaklanjuti dalam penyelidikan awal,” kata Suhartanto. (SIR)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.