"Kami ingin memperkenalkan Jokowi kepada masyarakat lebih luas sebagai calon presiden melalui pementasan budaya," kata Koordinator aksi Semeton Jokowi, Anak Agung Abiyoga, di Denpasar, Minggu (25/5/2014).
Selama ini, pemenangan seorang calon presiden mayoritas dilakukan oleh partai politik. Untuk itu diharapkan selain parpol, pemenangan juga berasal dari relawan sebagai salah satu "kaki" perjuangan.
Pementasan tari pergaulan itu dilaksanakan di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi, Renon, Denpasar saat ribuan masyarakat tengah menikmati "car free day".
Lenggak-lenggok para penari cantik tersebut praktis menarik perhatian masyarakat yang saat itu tengah berolahraga atau sekadar berkumpul menikmati suasana bebas kendaraan.
Diiringi lantunan alat musik tradisional bambu khas Pulau Dewata, dua penari dengan mengenakan hiasan kepala dari bunga kamboja dan dibalut kebaya dan kain Bali, mengajak serta warga untuk "ngibing" atau menari bersama.
Sebelum pementasan joget bumbung, relawan tersebut juga menampilkan parade "ngelawang barong bangkung" yang berarti melanglang atau mengelilingi lingkungan dengan membawa barong berkepala babi yang dibawakan oleh para pemuda pendukung Jokowi.
Abiyoga menjelaskan bahwa terlibatnya pemuda dalam aksi tersebut merupakan suatu langkah untuk sekaligus memberikan praktik politik dengan komunikasi langsung kepada masyarakat.
Mengingat selama ini generasi muda belum terlalu penuh tertarik ke dunia politik.
Sukarelawan itu kemudian membagikan stiker dengan foto Jokowi sebagai presiden kepada masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.