Arianto mengungkapkan, sampai saat ini belum ada larangan dari pemerintah terkait merebaknya penyakit MERS CoV yang ditemukan tahun 2012 lalu di Arab Saudi itu. Oleh karena itu, pihaknya tetap memberangkatkan calon jemaah unrah sesuai jadwal yang telah ada. "Besok Rabu kita memberangkatkan 20 orang," ucapnya.
Namun demikian, sesuai imbauan yang dikeluarkan Direktorat Penyelenggaran Haji dan Umrah, pihaknya menunda keberangkatan umrah bagi jemaah yang berusia 65 tahun ke atas dan anak-anak. Hal itu guna mengantisipasi tertularnya virus MERS. Selain itu, pihaknya juga menyarankan agar calon jemaah umrah menggunakan masker dan menjaga kesehatan. "Sudah kita sampaikan imbauan tersebut kepada para jemaah," tegasnya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul akan memantau warganya yang baru saja pulang dari Timur Tengah. Pemantuan ini terkait antisipasi tertularnya penyakit Virus MERS-CoV atau flu Arab.
"Terkait mewabahnya virus MERS-CoV, kita akan melakukan pengawasan kepada setiap warga yang baru pulang dari Timur Tengah," kata Dewi Irawati, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Gunungkidul.
Dewi menuturkan, untuk mengetahui apakah orang tersebut terjangkit penyakit virus MERS-CoV, warga yang baru saja pulang dari Timur Tengah akan dipantau selama 2 minggu.