Tokoh masyarakat Kelurahan Ponu, Ulu Besin Manehat, kepada Kompas.com, Jumat (30/1/2014), mengatakan, ketinggian banjir tersebut antara 30 sentimeter sampai 1 meter. "Sudah lima hari ini hujan turun terus-menerus. Akibatnya, tadi sejak tengah malam hingga sore ini pun banjir masih terus menggenangi rumah warga, termasuk rumah saya," jelas Ulu Besin.
Selain hujan, kata Ulu Besin, penyebab banjir ini juga adalah sejumlah kali mati tak mampu menampung limpahan air. Kali mati adalah sebutan masyarakat setempat untuk sungai yang pada kondisi normal tak dialiri air.
"Akibat banjir ini, banyak warga terpaksa memindahkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi dan banyak tanaman pertanian warga seperti padi dan jagung rusak dan terancam gagal panen," imbuh Ulu Besin. Dia berharap pemerintah dan DPRD TTU segera menindaklanjuti hal tersebut dengan segera turun ke lokasi bencana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.