"Nggak, kita belum melihat ke arah situ (teror), belum bisa menentukan kenapa meneror di sini (Tasikmalaya) atau di mana," terang Sudarajat saat meninjau lokasi kejadian, Sabtu (20/7/2013).
Sebelumnya pada pertengahan Mei lalu, pos polisi lalu lintas di Mitrabatik dilempar bom rakitan oleh seorang pria, tetapi bom tersebut tidak sampai meledak. Dini hari tadi, terjadi ledakan bom rakitan di kantor Polsek Rajapolah. Pelaku penyimpan bom terbungkus kresek warna hitam itu berjumlah dua orang.
Menurutnya, Markas Polsek Rajapolah diketahui tidak memiliki pagar di samping kanan bangunannya. Hal ini diduga dimanfaatkan pelaku teror untuk masuk dan menaruh bom ke mapolsek.
"Salah satu kelemahan di dalam pengamanan mako, kanan kirinya tidak ada pagar. Kita sarankan untuk dipagar," kata Sudarajat.
Dia meminta sistem pengamanan di setiap kantor polisi untuk lebih ditingkatkan. Polisi, katanya, harus waspada. Cara meningkatkan pengamanan, kata Sudrajat, petugas di dalam kantor polisi tidak hanya duduk di dalam ruangan, tetapi juga mengontrol ke luar.
"Saya perintahkan pengamanan diperketat, kewaspadaan ditingkatkan," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, terjadi ledakan bom rakitan di Markas Polsek Rajapolah, Tasikmalaya. Bom tersebut disimpan dua pria yang mengendarai motor Yamaha Mio wana merah.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, serpihan bom terlempar cukup jauh hingga ke pinggir jalan raya berjarak sekitar 50 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.