Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perburuan Emas Kini Menyebar

Kompas.com - 18/12/2012, 04:27 WIB

”Ini kami harapkan diikuti sehingga dampak buruk penambangan emas, seperti di Kabupaten Buru, tak terjadi lagi di daerah lain,” ujar Karel.

Perburuan emas yang kini merambah

sebelumnya dipicu penemuan emas di Kabupaten Buru pada Januari 2012. Temuan tersebut kemudian menggerakkan warga lain, termasuk dari luar Maluku. Mereka berpikir kandungan emas bisa ditemukan lagi di wilayah lainnya.

Sejak Rabu (5/12), areal penambangan emas tradisional di Kecamatan Waeapo ditutup aparat. Selain memicu bentrokan antar-penambang dan masyarakat sekitar, dampaknya dikhawatirkan akan merusak lingkungan akibat penggunaan bahan kimia merkuri dan sianida dalam proses pengolahannya.

Meskipun tambang emas di bukit Wansait, Kecamatan Waeapo, sudah ditutup, hingga kini masih terlihat petambang tradisional menyerbu areal tambang lainnya, yaitu Gogorea di Kabupaten Buru. Hingga kini alat- alat pengolahan emas, seperti tromol dan tong, masih tersebar.

”Sampai akhir bulan ini semua peralatan sudah tidak boleh ada lagi di sana,” kata Bupati Buru Ramli Umasugi.

Sejak munculnya aktivitas tambang, dalam dua bulan terakhir Ramli telah menutup 32 tempat pengolahan emas. Penutupan akan terus dilanjutkan. Dari informasi Pemerintah Kabupaten Buru, dengan adanya 1.322 pembeli emas di Buru, total emas yang sudah ditemukan mencapai 5 ton.

Ia menambahkan, meskipun ada 11 koperasi di wilayahnya yang mengajukan izin tambang rakyat, pihaknya belum bisa memberikan izin karena penetapan wilayah tambang harus dilakukan pemerintah pusat bersama DPR. (APA)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com