Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerinduan kepada Burung Citarum

Kompas.com - 04/05/2011, 16:30 WIB

”Cara itu cukup efektif karena kawanan burung itu pindah ke daerah Pindad Kiaracondong dan Cibeureum, Kota Bandung. Namun, kabar terakhir, keberadaan mereka tidak terlacak,” katanya.

Pelajaran

Hilangnya habitat burung kowak malam, menurut Johan, seharusnya memberikan pelajaran bagi pemerintah untuk mencari cara melindungi keberadaan hewan langka.

Salah satunya yang hingga kini tidak pernah terwujud adalah usulan perlindungan jenis burung berdasarkan familinya. Intinya, bila ada salah satu spesies dari famili tertentu sudah dilindungi, maka spesies lainnya otomatis dilindungi.

”Belum terlaksananya aturan itu justru menyuburkan penyeludupan burung. Di Papua, penyelundup kerap mengecat burung cenderawasih dengan warna hitam agar jenisnya tidak diketahui petugas pengawasan,” katanya.

Perlindungan lain adalah penataan vegetasi tempat hidup burung. Salah satu contohnya adalah pencemaran di Citarum. Fakta itu, menimbulkan ancaman dari berbagai lini. Banyak burung terancam mati, cacat, dan sulit berkembang biak karena terpapar limbah berbahaya.

”Bila terus dibiarkan, besar kemungkinan kepunahan burung khas Citarum akan terjadi. Penyesalan tidak akan cukup ampuh membayar kerinduan pada kicauan burung liar,” katanya.

 

Johan Iskandar

Lahir: Purwakarta, 7 Agustus 1953

Pekerjaan: Dosen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Pascasarjana Universitas Padjadjaran, serta peneliti PPSDAL/Institute of Ecology, Universitas Padjadjaran.

Istri: Budiawati Supangkat (52)

Anak: Oktarian Iskandar (20), Septabian Iskandar (17), Oktabrian Iskandar (16)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com