Salin Artikel

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Kepala Polres Kepulauan Meranti, AKBP Kurnia Setyawan ketika dikonfirmasi mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

"Kejadiannya sekitar jam 11.00 WIB. Korban jiwa tidak ada," ujar Kurnia kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Rabu malam.

Kurnia mengatakan, jembatan sepanjang 180 meter itu merupakan penghubung Desa Gogok Darussalam dengan Desa Alai, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Sebelum ambruk, kondisi bangunan jembatan sudah ada renggang sehingga terdengar bunyi ketika dilintasi.

Petugas Kepolisian Polsek Tebingtinggi Barat melakukan pengamanan di lokasi untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat yang melintas.

"Kapolsek Tebingtinggi Barat dan anggotanya sedang berjaga di jembatan itu. Sebab, sebelumnya kita dapat informasi kondisi jembatan ada yang rusak," sebut Kurnia.

Pada saat berjaga di lokasi, kata dia, tiba-tiba jembatan ambruk ke sungai. Petugas kepolisian bersama warga berhamburan menyelamatkan diri. 

Kurnia menyebut, jembatan itu diresmikan tahun 2002 lalu. "Penyebabnya kami belum tahu. Kami masih menunggu pengecekan dari Dinas PU Riau," kata Kurnia.

Akses warga dua desa tersebut, kini putus total. Kurnia menyebut, polisi saat ini menyediakan kapal penyeberangan agar warga bisa beraktivitas.

"Kami bersama pemerintah kecamatan membuat dermaga darurat penyeberangan kapal, agar warga bisa beraktivitas, sambil menunggu perbaikan jembatan," ujar Kurnia.

Bila melewati jalur darat, tambah dia, masyarakat yang akan melintas harus memutar lewat rute lain dengan waktu lebih dari satu jam.

https://regional.kompas.com/read/2024/05/22/213345878/jembatan-penghubung-desa-di-kepulauan-meranti-ambruk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke