Salin Artikel

Pantura Sayung Demak Terancam Tenggelam jika Banjir Rob Tidak Segera Tertangani

Sekretaris Daerah (Sekda) Demak, Akhmad Sugiharto memandang, ancaman itu kian nyata melihat fenomena yang terjadi belakangan ini.

Saat air laut pasang, banjir rob tidak hanya berdampak ke pemukiman warga, namun juga sampai di Pantura Demak.

"Apabila rob tidak ditangani sesegera mungkin, maka kemungkinan Jalur Pantura ini akan lumpuh. Di sisi lain jalan tol juga belum jadi," ujar Sugiharto usai menghadiri rapat di RM Malaya Demak, Rabu (22/5/2024) sore.

Dia menjelaskan, kemungkinan lumpuhnya Jalur Pantura Demak itu sudah disampaikan kepada Bappenas dan jajaran kementerian yang lain saat rapat di Jakarta.

Dalam forum itu Pemkab Demak mengusulkan adanya pembangunan tanggul laut di Pesisir Demak.

"Paling tidak tentang Demak usulan tanggul laut sistem polder yang ada di Sayung ini sudah di-approve oleh Bappenas," ungkapnya.

Dampak banjir rob

Sugiharto menambahkan, progres saat ini dalam tahapan Detail Engineering Design (DED) di Provinsi Jawa Tengah.

"Ini sedang ada DED dari provinsi. Nah, DED jadi harapan kita di tahun 2025 turun," beber dia.

Sugiharto tidak menampik, bahwa banjir rob sudah berdampak ke empat kecamatan, yakni Sayung, Karangtengah, Bonang dan Kecamatan Wedung.

Kendati demikian, setelah tanggul laut Sayung dikerjakan, pada saatnya nanti pembangunan akan bergeser hingga Kecamatan Wedung secara bertahap.

"Ini kan rencana awal, ini saya ajukan Sayung bukan terus mengesampingkan yang Karangtengah. Karena kita berasumsi ke batas Sayung area Karangtengah," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2024/05/22/180000678/pantura-sayung-demak-terancam-tenggelam-jika-banjir-rob-tidak-segera

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke