Salin Artikel

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Desa Tembelenu, menjadi salah satu desa yang mengalami dampak paling parah ketika banjir kiriman Malaysia, melanda setiap tahunnya.

Air banjir, akan menggenangi separuh rumah penduduk, sehingga para korban banjir terpaksa membuat pungkau/para-para, yaitu papan yang disusun menyerupai lantai tepat di bawah atap rumah, untuk terhindar dari banjir sekaligus tetap menjaga rumahnya.

"Tahun 2024, sasaran TMMD kita adalah Desa Tembelenu, yang memang rawan banjir. TNI hadir membantu pemerintah daerah dalam persoalan menjaga perbatasan dan meringankan beban masyarakatnya," ujar Dandim 0911/NNK, Letkol Inf. Albert Frantesca Hutagalung, Rabu (8/5/2024).

TNI berjibaku membuka akses jalan menuju sebuah bukit yang akan menjadi lokasi relokasi warga terdampak banjir.

Jalan yang diproyeksikan dibangun dengan panjang hampir 2 kilometerm dan lebar 6 meter tersebut, dikatakan menjadi sarat Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) agar mengucurkan anggaran APBN untuk pembangunan 213 unit rumah bagi warga Desa Tembelenu.

"TNI ada untuk rakyat, dan terus membantu memudahkan terlaksananya alokasi bantuan BNPP untuk 213 unit rumah bagi warga korban banjir," ujarnya lagi.

Selain memastikan kemudahan akses menuju lokasi relokasi, Albert juga mencanangkan pembukaan areal sawah bagi warga Sembakung.

Setiap tahunnya, sawah-sawah masyarakat Sembakung mengalami gagal panen akibat banjir kiriman Malaysia.

"Setahun dua kali mereka kebanjiran, dan surutnya lama. Mereka sangat bersemangat bertani tapi gagal panennya bukan karena masalah irigasi atau hama, tapi karena fenomena alam yaitu banjir kiriman itu," sesalnya.

Kondisi demikian, tentunya menjadi keprihatinan, apalagi, terendamnya sawah-sawah penduduk, berpotensi mengancam kerawanan pangan.

Banjir kiriman dari Malaysia

Kodim 0911/NNK, lanjut Albert, akan membuka lahan sawah di beberapa areal yang ada di sekitar lokasi relokasi.

Program TMMD ke-120 dimulai pada Rabu (8/5/2024) sampai Kamis (6/6/2024).

"Kita harus pastikan ketahanan pangan masyarakat kita terpenuhi. Meski mereka direlokasi, tapi kebutuhan pangannya harus tercukupi juga. Melalui TMMD ke-120 Tahun 2024, kita akan mencoba mengakomodir itu," tegasnya.

Untuk diketahui, ada beberapa kecamatan yang rutin menerima banjir kiriman Malaysia, masing masing Kecamatan Sembakung, Sembakung Atulai, Lumbis, dan Lumbis Ogong.

Dari semua kecamatan tersebut, Kecamatan Sembakung selalu mengalami dampak paling parah karena berada pada lokasi terendah, sehingga air banjir baru akan surut setelah hampir sebulan lamanya.

Bbanjir di pelosok perbatasan RI tersebut, merupakan banjir kiriman yang berasal dari Sungai Talangkai di Sepulut Sabah Malaysia. Yang kemudian mengalir ke sungai Pampangon, berlanjut ke sungai Lagongon ke Pagalungan, masih wilayah Malaysia.

Dari Pagalungan, aliran sungai kemudian memasuki wilayah Indonesia melalui sungai Labang, sungai Pensiangan dan sungai Sembakung.

https://regional.kompas.com/read/2024/05/11/053500778/wilayah-rawan-banjir-kiriman-malaysia-jadi-sasaran-tmmd-kodim-0911-nnk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke