Salin Artikel

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pembunuhan terjadi pada Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 07.30 WIB. Tak hanya membunuh sang istri dengan sadis, Tasum juga mutilasi tubuh korban.

Pagi itu, Yanti sedang berangkat pengajian di masjid desa. Menurut Yoyo Taryo, Ketua RT 08 Desa Sidangjaya, dari keterangan warga, pelaku sempat memukul korban.

"Saat dalam perjalanan itu, pelaku memukul korban dengan balok, terus dia pergi ke rumahnya membawa pisau dan pembunuhan hingga mutilasi itu terjadi," ucap dia.

Yoyo mengaku saat kejadian, ia hendak berangkat kerja dan mendapat laporan dari warga.

"Saya pulang (untuk mengecek lokasi)," ungkap dia.

Ia mengatakan pelaku memotong beberapa bagian tubuh sang istri, lalu menyeret potongan tubuh korban dan mengumpulkan potongan tubuhnya di dekat pos ronda.

Sebagian potongan tubuh tergeletak dan sebagian lainnya berada dalam karung. Yoyo mengatakan pelaku sempat menitipkan anak kepada dirinya.

"Malam Rabu kemarin itu, pelaku sempat datang ke saya menitipkan anaknya karena alasannya dia mau merantau ke Kalimantan," kata Yoyo, Sabtu (4/5/2024).

"Sempat menitipkan anak katanya mau merantau ke Kalimantan. 'Pang didikkeun budak (tolong didikin anak saya)", kata Yoyo Tarya menirukan ucapan Tarsum.

Yoyo merasa curiga karena pelaku bukan tipe orang suka pergi jauh-jauh apalagi merantau ke luar pulau.

"Tidak berhenti sampai di situ, bahkan pelaku juga sempat melakukan percobaan bunuh diri dengan cara membenturkan keningnya ke tembok dan mencekik lehernya sendiri," ucap Yoyo.

"Tiga hari lalu depresi sebelum kejadian," kata Yoyo Tarya.

Ia mendapatkan informasi peristiwa tersebut terjadi setelah Tarsum didatangi penagih utang.

Setelah membunuh dan mutilasi korban, pelaku menjajakan potongan tubuh istrinya kepada ketua RT serta warga.

Pelaku juga menyeret bagian kaki dan tangan korban yang dia kumpulkan di dekat rumah tetangganya.

Saat menawarkan potongan tubuh korban, pelaku masih membawa pisau dengan kondisi masih berlumuran darah.

Tarsum diduga mengalami depresi dan diduga mengalami perubahan perilaku.

Hal tersebut sempat disampaikan korban ke petugas kesehatan di puskesmas sejak Senin (26/3/2024) sebelum akhirnya tewas di tangan sang suami.

"Menurut istri dan keluarga sejak Senin ada perubahan perilaku, sehingga konsultasi dengan Puskesmas Rancah," kata Kapolres Ciamis, Kompol Akmal.

Saat itu menurut Akmal, petugas dari Puskesmas Rancah juga sempat mendatangi ke rumah pelaku untuk mengecek keadaannya.

"Puskesmas sempat datang dan (pelaku) diberikan obat penenang," ujar dia.

Selain itu keluarga menyebut pelaku berubah menjadi sosok yang tempramental.

"Bahkan meninggalkan rumah tanpa memberi tahu kepada keluarga," jelasnya.

Ia mengataan saat kejadian, anak pelaku dan korban yang masih mengenakan seragan Pramuka terlihat histeris.

Menurut Kompol Akmal, sang anak masih belum bisa dimintai keterangan.

"Anaknya belum diperiksa karena masih syok, kami beri kesempatan keluarga lebih dulu," jelasnya.

Menurut Yoyo Tarya, Tarsum tega memutilasi istrinya karena mendengar bisikan gaib. Bisikan gaib itu datang dari pesugihan yang sedang dijalani oleh Tarsum.

Diduga Tarsum melakukan perugihan karena terlilit utang.

"Pelaku mengaku mendapatkan bisikan gaib dari pesugihan yang dilakukannya," kata Yoyo Tarya lagi.

Namun terkait itu, polisi akan melakukan pemeriksaan prikiater terhadap kejiwaan Tarsum.

Pelaku kemudian diamankan polisi dan korban dimakamkan di Desa Rajadesa.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Candra Nugraha | Editor: Reni Susanti), Tribun Jabar

https://regional.kompas.com/read/2024/05/04/154700378/pagi-berdarah-suami-di-ciamis-bunuh-dan-mutilasi-istri-di-jalan-desa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke