Salin Artikel

Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

“Saya sudah 30 tahun memikul beban berat dengan sakit gondok di bagian leher ini. Saya sangat menderita sekali dengan kondisi sakit seperti ini." 

"Apalagi saya bersama suami tetap merawat dan menghidupi 3 anak,” jelasnya saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan aplikasi WhatsApp, Rabu (24/4/2024) pagi.

Sisilia menceritakan kronologi awal sakit yang dideritanya. Ia sudah mendapatkan sakit itu sejak masih gadis.

Gejala awal terasa gatal di leher dan seiring berjalannya waktu ada benjolan kecil di leher. Benjolan itu semakin hari semakin besar hingga Sisilia berkeluarga.

Saat ini Sisilia mengeluh karena kesakitan dan sekarang kondisi gondoknya sangat parah. Sebab, ukuran gondok membesar seperti bola.

“Saya hidup sangat menderita dengan sakit gondok ini. Apalagi saya seorang ibu rumah tangga merawat dan membiayai 3 anak bersama suami," ujarnya.

Sehari-hari, Sisilia bekerja sebagai petani. Dari kerja serabutan, ia memperoleh Rp 25.000 per hari.

Pun pula dengan suaminya, Titus Anggal. Penghasilan sang suami lebih tinggi yakni Rp 50.000 per hari, juga dari kerja serabutan di kebun tetangga.

Meski demikian, pendapatan dari kerja serabutan atau buruh tani tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarganya.

Kondisi tersebut semakin parah karena saat ini dia tak bisa bekerja lagi. Rasa sakit akibat gondok membuat Sisilia harus istirahat.

“Pengeluaran keluarga lebih besar dari pemasukkan dari hasil kerja serabutan atau buruh tani di kebun tetangga. Saya benar-benar menderita dengan sakit yang saya alami,” ujarnya.

Sisilia mengaku pernah berusaha berobat ke rumah sakit tetapi berhenti di tengah jalan karena ketiadaan biaya. Padahal ia sudah memakai kartu BPJS.

Dia pernah berobat non-medis dengan biaya yang besar. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil karena tak sembuh.

“Saya memiliki kartua BPJS untuk berobat. Tapi, kesulitan biaya untuk transportasi ke rumah sakit serta biaya makan minum dan kebutuhan biaya lainnya, apalagi penghasilan saya sangat rendah,” ungkapnya.

Sisilia pun tak menampik daya tahan tubuhnya kian menurun seiring pertambahan umur. Sementara itu penyakit gondok justru kian besar.

Ia berharap ada uluran tangan dari orang-orang yang peduli sehingga dirinya bisa berobat untuk menyembuhkan gondok.

“Saya sudah menderita sakit gondok ini selama 30 tahun. Kehidupan sangat memilukan, miris, dan tidak bisa kerja seperti orang lain karena keluhan sakit yang dialami," ujarnya.

Apalagi, Sisilian dan keluarga tinggal di rumah yang masuk kategori tak layak. Rumahnya berdinding bambu dengan ukuran 3x4 meter dan masih beralaskan tanah.

“Saya berharap ada orang baik yang membiayai operasi gondok ini dan juga membiayai transportasi, makan minum selama berobat dan keperluan lainnya." 

"Dan juga saya berharap ada orang baik yang membiayai pengobatan gondok ini agar saya sembuh dan kembali mengurus anak-anak dan suami,” harapnya.

https://regional.kompas.com/read/2024/04/24/161816978/perjuangan-sisilia-unut-sudah-30-tahun-memikul-derita-sakit-gondok-seukuran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke