Salin Artikel

Diduga Kelelahan, 2 Linmas TPS di Brebes Meninggal dan 2 Anggota KPPS Dirawat di RS

BREBES, KOMPAS.com - Dua petugas perlindungan masyarakat (Linmas) meninggal dunia diduga kekelahan saat bertugas menjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu 2024 di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Selain dua orang meninggal, seorang Linmas TPS lainnya juga dikabarkan jatuh sakit.

Tak hanya itu, dua petugas KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara) juga jatuh sakit dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Ketua KPU Brebes Manja Lestari Damanik mengatakan, pada Pemilu 2024 ini, ada dua orang Linmas yang bertugas di TPS meninggal dunia.

Mereka adalah Sukarto (50), Linmas yang bertugas di TPS 30 Desa Wanatawang Kecamatan Songgom. Kemudian, Casyanto (61) Linmas yang bertugas di salah satu TPS di Desa Sukareja, Banjarharjo.

"Mereka kelelahan dan meninggal dunia setelah menjalankan tugas di TPS. Linmas di Desa Karangmalang juga ada yang sakit. Kalau linmas itu memang usianya sudah di atas 40 tahunan, jadi mungkin ada penyakit bawaan," kata Manja Lestari kepada wartawan, Jumat.

Sementara itu, dua orang KPPS yang menjalani perawatan yaitu Mahardika (19), warga Desa Karangreja Kecamatan Tanjung.

Kemudian Tarhadi (44) yang bertugas di TPS 10 Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan. Oleh dokter, keduanya jatuh sakit diduga karena kelelahan.

Manja mengungkapkan, sebelumya juga ada dua warga pemilih di Kabupaten Brebes yang meninggal dunia saat hendak menggunakan hak pilihnya TPS.

Adalah Suratmo (85), warga Desa Cenang Kecamatan Songgom dan Muroi (65), warga Desa Negla Kecamatan Losari. Keduanya terjatuh saat melakukan pencoblosan di TPS masing-masing.

Sementara itu, Tarhadi (44), salah satu Ketua KPPS di Desa Karangmalang Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes saat ini masih menjalani perawatan di Ruang Dahlia RSUD Brebes.

Tarhadi mengalami kelelahan saat bertugas di TPS hingga terjatuh kejang. Ia mengalami kejang saat penghitungan suara pada malam hari usai pencoblosan. Tarhadi pun langsung dilarikan ke ruang IGD RSUD Brebes.

Kepala Bangsal Dahlia RSUD Brebes, Bambang Hermanto mengatakan, pasien masuk ke IGD pada Kamis 15 Februari sekitar pukul 02.00 dini hari.

Saat masuk rumah sakit, pasien dalam kondisi kejang karena kelelahan saat bertugas. Dari hasil pemeriksaan dokter, pasien KPPS ini tidak memiliki riwayat penyakit bawaan.

Saat ini kondisi pasien sudah membaik, namun masih dibantu dengan ventilator untuk pernapasan.

"Kondisi pasien sudah membaik tapi belum stabil. Untuk pernapasan masih dibantu ventilator," ungkapnya.

Saudara dari Tarhadi, Riyanto mengatakan, satu hari sebelum bertugas di TPS, Tarhadi sempat bersih-bersih rumahnya yang sempat terendam banjir.

Kemudian setelah selesai, dilanjut bertugas di TPS sebagai Ketua KPPS. Selama dua hari itu, Tarhadi yang juga guru PNS ini tidak sempat beristirahat.

Akhirnya, ia terjatuh dan langsung kejang saat penghitungan suara pada Kamis dini hari.

"Sebelum bertugas di TPS, di desa kita banjir. Kemudian dia menguras rumahnya yang terendam. Dia menguras sampai pagi dan tidak sempat tidur. Setelah menguras langsung bertugas di TPS. Jadi tidak ada istirahatnya. Jatuh itu pas penghitungan suara terakhir," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2024/02/16/173122478/diduga-kelelahan-2-linmas-tps-di-brebes-meninggal-dan-2-anggota-kpps

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke